Skripsi

Efek Ekstrak Air Akar Acalypha indica Linn. 9 mg terhadap Kelumpuhan Sambungan Neuromuskular Bufo melanostictus Schneider.

Tanaman Acalypha indica Linn. terbukti berkhasiat sebagai antiinflamasi, antibiotik, anthelmintik, diuretik, laksatif dan hemostatis, serta secara empiris dapat membantu penyembuhan gejala sisa pascastroke. Pada penelitian ini ingin diketahui apakah ekstrak air akar Acalypha indica Linn. memiliki efek neuroterapi secara in vivo pada katak yang dilumpuhkan dengan pankuronium bromida 0,1 mg, di mana sebelumnya sudah dilakukan penelitian secara ex vivo. Penelitian kali ini dilakukan pada tiga kelompok perlakuan, yaitu: kontrol negatif berupa pemberian aquades, kontrol positif berupa pemberian pirasetam, dan kelompok ekstrak 9 mg. Sebagai pelumpuh digunakan injeksi pankuronium bromida 0,1 mg subkutan. Lama kolaps diobservasi dan diukur sampai katak pulih kembali dalam waktu dua jam observasi. Setelah dianalisis secara stastistik didapati perbedaan bermakna antara kelompok ekstrak 9 mg dengan kontrol negatif (p = 0,000), dan ekstrak 9 mg dengan kontrol positif (p = 0,001). Dari penelitian ini disimpulkan bahwa pemberian per oral ekstrak air akar tanaman Acalypha indica Linn. dengan dosis 9 mg mampu mengurangi kelumpuhan pada katak akibat kerusakan pada sambungan neuromuskular setelah penyuntikan pankuronium bromida 0,1 mg (p = 0,000) dan efek neuroterapinya lebih baik dibanding dengan pirasetam (p = 0,001).
Kata kunci: neuroterapi, Acalypha Indica Linn., in vivo.



Acalypha indica Linn. has been proved to have antiinflamatory, antibiotic, antihelmintic, diuretic, laxative, hemostatic effects, and also emphirically could help pasca stroke rehabilitation. In this research the researcher wants to know whether Acalypha indica Linn’s root extract has neurotherapeutic effect in vivo on frog which was paralyzed with pancuronium bromida 0,1 mg. In this research, three experimental groups are used, which are: negative control group which use aquadest, positive control group which use piracetam and 9 mg extract group. Pancuronium bromide 0,1 mg is used as muscle relaxant which is injected subcutaneously. The collapse times are being observed and measured untill they are recovered in two hours observation. Statistically there are significant differences between the 9 mg extract with the negative control (p = 0,000), and the 9 mg extract with the positive control (p = 0,001). From this research, it is concluded that Acalypha indica Linn’s root extract, which given orally, with 9 mg dose could reduce paralyzation, because of 0,1 mg pancuronium bromide (p = 0,000), and its neurotherapeutic effect is better than piracetam (p = 0,001).
Keyword: neurotherapeutic, Acalypha indica Linn, in vivo.

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2009
Pengarang

Yoshua - Nama Orang
Ernie H. Purwaningsih - Nama Orang

No. Panggil
S09212fk
Penerbit
Jakarta : fakultas kedokteran universitas indonesia.,
Deskripsi Fisik
xiv, 37 hal., lamp. 3
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
S09212fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
S09212fkS09212fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Efek Ekstrak Air Akar Acalypha indica Linn. 9 mg terhadap Kelumpuhan Sambungan Neuromuskular Bufo melanostictus Schneider.

Related Collection