Text

Hubungan tingkat aktivitas fisik dengan status kebugaran pada pekerja laki-laki bagian pengemasan Perusahaan A di Bandung = Relationship between physical acivity levels with physical fitness in packaging of men workers A Company at Bandung.

Latar belakang. Tingkat aktivitas fisik ringan adalah salah satu penyebab status tidak bugar yang akan berdampak terhadap kinerja dan produktivitas kerja. Perusahaan A merupakan industri vaksin dengan tingkat aktivitas fisik yang beragam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat aktivitas fisik dengan status kebugaran jasmani pada pekerja bagian pengemasan. Metode. Disain penelitian potong lintang dengan analisis regresi logistik. Subyek berasal dari bagian pengemasan. Tingkat aktivitas fisik dinilai dengan Global Physical Activity Questionairre. Sedangkan tingkat kebugaran jasmani diukur dengan menggunakan metode YMCA-3 minute step test. Hasil. Subyek penelitian adalah 126 pekerja laki-laki bagian pengemasan dengan jenis pekerjaan yang berbeda-beda yang berumur antara 18 – 40 tahun. Sebanyak 46,8% subyek mempunyai status tidak bugar. Faktor risiko yang berhubungan dengan status tidak bugar adalah umur (p=0,04). Faktor pendidikan, masa kerja, jenis pekerjaan, kebiasaan merokok, kadar lipid dan tingkat aktivitas fisik tidak terbukti mempertinggi risiko status tidak bugar. Sedangkan faktor status gizi dan kadar haemoglobin terbukti mempertinggi risiko status tidak bugar. Subyek yang berumur 31 – 40 tahun mempunyai risiko 3,16 kali terhadap status tidak bugar dibandingkan dengan umur 18 – 30 tahun (adjusted Prevalence Ratio=3,16; (CI)95%=1,04 – 9,60). Kesimpulan. Status kebugaran tidak berhubungan dengan tingkat aktivitas fisik.
Kata kunci. Kebugaran jasmani, tingkat aktivitas fisik, pekerja bagian pengemasan.


Backround. Low level physical activity can caused unphysical fitness which caused to work and productivity. A company is a vaccine industry with high physical activity in difference. The objective of this study is to determine the related between physical activity level with physical fitness to the workers in packaging division. Method. Cross sectional study with logistic regression analysis. A subject is from packaging division. Physical activity level is marked by Global Physical Activity Questionairre. While physical fitness activity is measured by using YMCA-3 minute step test method. Result. The subject of the study is 126 men workers of packaging division with different types of work. The workers age is between 18 – 40 years old. 46,8% subjects has unphysical fitness. Risk factors that related to low physical fitness was age (p=0,04). Education level, working period, type of work, smoking, lipid level and physical activity were not likely correlated to unphysical fitness. While the factors of nutritional status and hemoglobin levels increase the risk proved unphysical fitness. Subjects were aged 31- 40 years have 3,16 times the risk of unphysical fitness compared with age 18-30 years (adjusted Prevalence Ratio=3,16; (CI)95%=1,04 – 9,60). Conclusion. Physical fitness is not related to physical activity level.
Keywords. Physical fitness, physical activity level, the works in packaging division.

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2012
Pengarang

I Gusti Ayu Diah Tuntian - Nama Orang
Setyawati Budiningsih - Nama Orang
Hendrawati Utomo - Nama Orang

No. Panggil
T12406fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Patologi Klinik.,
Deskripsi Fisik
xiv, 85 hal., lamp. 7
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T12406fkT12406fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Hubungan tingkat aktivitas fisik dengan status kebugaran pada pekerja laki-laki bagian pengemasan Perusahaan A di Bandung = Relationship between physical acivity levels with physical fitness in packaging of men workers A Company at Bandung.

Related Collection