Text

Evaluasi penilaian fungsi seksual pasien striktur uretra pasca trauma dan nontrauma berdasarkan kriteria palminteri = Sexual function assessment of patient with post-traumatic and non-traumatic urethral stricture using palminteri criteria.

Pendahuluan. Secara umum striktur uertra dapat disebabkan oleh trauma dan nontrauma. Striktur uretra yang disebabkan oleh trauma berpotensi menimbulkan gangguan fungsi seksual yang lebih besar. Selain itu pengobatan striktur uretra terus berkembang hingga saat ini dan memiliki cukup banyak pilihan, mulai dari yang minimal invasif hingga operasi terbuka. Namun demikian prosedur-prosedur tersebut memiliki risiko terjadinya gangguan fungsi seksual pascatindakan. Penelitian ini ditujukan untuk menilai fungsi seksual pasien striktur uretra pascatrauma dan nontrauma dan pascatatalaksana striktur uretra pada pada Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Indonesia, dengan instrumen penelitian kriteria Palminteri. Bahan dan metode. Data dikumpulkan secara prospektif dengan memberikan kuesioner gangguan fungsi seksual berdasar kriteria Palminteri pada 55 pasien striktur uretra yang berobat di RSCM baik sebelum dan sesudah tindakan tatalaksana striktur uretra. Kriteria Palminteri menilai gangguan fungsi seksual yang terdiri dari 7 kriteria yaitu adanya chordee, pemendekan penis, gangguan ereksi, gangguan kepuasan seksual, gangguan ejakulasi, gangguan vaskularisasi glans dan gangguan sensitivitas kulit penis. Hasil. Rata-rata usia penderita striktur uretra pada studi ini adalah 46,54 ± 17,49 tahun, dengan angka kejadian gangguan fungsi seksual pada pasien pascatrauma lebih tinggi dengan kisaran (0-13,5%) dibanding nontrauma. Angka kejadian gangguan fungsi seksual meningkat baik pada pasien terkait trauma maupun nontrauma setelah dilakukan tindakan definitif untuk striktur uretra. Angka gangguan fungsi seksual pasien yang menjalani operasi rekonstruksi terbuka lebih tinggi (kisaran 3,6%-32,1%) dibanding DVIU, namun hanya gangguan ejakulasi 21,4% (p 0,013), gangguan vaskularisasi glans saat ereksi 17,9% (p 0,028) dan gangguan sensitivitas kulit penis 17,9% (p 0,028) yang menunjukkan hasil bermakna. Kejadian gangguan fungsi seksual lebih tinggi pada anastomosis (535%) dibandingkan graft urethroplasty (0-25%). Kesimpulan. Penilaian gangguan fungsi seksual pasien striktur uretra pascatrauma dengan nontrauma menggunakan kriteria Palminteri memberikan hasil yang tidak berbeda dengan penilaian gangguan fungsi seksual dengan instrumen lain, dengan pasien pascatrauma menunjukkan hasil yang lebih tinggi. Pasien pascaoperasi rekonstruksi terbuka memiliki angka kejadian gangguan ejakulasi, gangguan vaskularisasi glans saat ereksi dan gangguan sensitivitas kulit penis yang bermakna dibandingkan dengan DVIU.
Kata Kunci. Fungsi seksual, striktur uretra, pascatrauma, nontrauma, kriteria Palminteri


Introduction: Generally, urethral stricture can be divided into traumatic and nontraumatic causes. Traumatic urethral stricture has major potential to cause sexual dysfunction, more than non-traumatic urethral stricture. Management of urethral stricture has developed nowadays with more options for the patients, from open surgery to minimally invasive surgery. In the other hand, those options of surgery have potential risk of causing post-surgical sexual dysfunction. Objectives: This study is aimed to assess sexual function of patient with post- traumatic and non-traumatic urethral stricture using Palminteri criteria in Cipto Mangunkusumo Hospital, Indonesia. Methods: Data was collected prospectively by giving questionnaires based on Palminteri criteria, to 55 patietnts with urethral stricture treated in Cipto Mangunkusumo Hospital. The questionnaires are given to the patients pre- and post-treatment of urethral stricture. Palminteri criteria is one of the tools that used to assess sexual dyfunction, contains of 7 criterias including presence of cordae, penile shortening, erectile dysfunction, disorder of sexual satisfication, ejaculation disorder, disorder of vascularization of the glans penis during erection, and disorder of penile skin sensitivity. Results: The average of patient age is 46,54 ± 17,49 years old, the incidence of sexual dysfuntion in patients with post-traumatic urethral stricture is higher than non-traumatic urethral stricture with range number of 0 to 13,5%. Surprisingly, the incidence of sexual dysfunction is significantly increase in both patients after definitive management of urethral stricture. The incidence of sexual dysfunction after urethral stricture management is higher in patients treated with reconstruction surgery than DVIU with range number of 3,6% to 32,1% and only ejaculation disorder 21,4% (p 0,013), disorder of vascularization of the glans penis during erection 17,9% (p 0,028) and disorder of penile skin sensitivity 17,9% (p 0,028) give significant results. Sexual dysfunction is higher in anastomosis reconstruction (5-35%) than graft urehtroplasty (0-25%). Conclusions: Sexual function assessment of patient with post-traumatic and nontraumatic urethral stricture using Palminteri criteria gives non-significant results compared with other instruments. Patient with post-traumatic urethral stricture gives higher number of sexual dysfunction than patient with non-traumatic urethral stricture. Patient with open reconstruction surgery has significantly higher incidence of ejaculation disorder, disorder of vascularization of the glans penis during erection and disorder of penile skin sensitivity than patient with DVIU.
Keywords: sexual function, urethral stricture, post-traumatic, non-traumatic, Palminteri criteria

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2013
Pengarang

Bambang Triono - Nama Orang
Arry Rodjani - Nama Orang
Irfan Wahyudi - Nama Orang

No. Panggil
T13250fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Spesialis Urologi.,
Deskripsi Fisik
ix, 17 hal. ; 30cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
-
Info Detail Spesifik
-
T13250fkT13250fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Evaluasi penilaian fungsi seksual pasien striktur uretra pasca trauma dan nontrauma berdasarkan kriteria palminteri = Sexual function assessment of patient with post-traumatic and non-traumatic urethral stricture using palminteri criteria.

Related Collection