Text

Perawatan luka dengan eksisi tangensial+STSG dan eksisi tangensial+MEBO dalam menurunkan lama hari rawat dan angka kematian pasien luka bakar.

Latar Belakang : Luka bakar merupakan kerusakan dan kehilangan jaringan pada kulit disebabkan oleh suatu panas yang memiliki tingkat morbiditas dan mortalitas tinggi serta masalah yang sangat kompleks dan bervariasi sehingga membutuhkan penanganan khusus untuk perawatannya. Setelah periode shok terlewati, masih terdapat ancaman masalah berupa infeksi. Masalah tersebut merangsang perluasan dari luka bakar sehingga mempengaruhi angka kematian (mortalitas) dan lama hari rawat, oleh karena itu untuk menurunkan angka kematian dan lama hari rawat dibutuhkan penanganan luka yang lebih baik. Metode : Studi deskriptif retrospektif dilakukan pada pasien dengan luka bakar derajat 2b (2025%) yang diterapi dengan eksisi tangensial+STSG serta eksisi tangensial+MEBO. Data diambil dari unit luka bakar RS Cipto Mangunkusumo dari Januari-Desember 2011. Hasil : Terdapat 30 paisien (73,2%) yang diterapi dengan eksisi tangensial dan MEBO, sedangkan yang diterapi dengan eksisi tangensial dan STSG terdapat 11 pasien (26,8%). Ratarata lama perawatan pada pasien yang dirawat menggunakan eksisi tangensial dan MEBO adalah 22,47=23 hari (SD 4,361), sedangkan pasien yang dirawat dengan eksisi tangensial dan STSG 15,82=16 hari (SD 2,089). Terdapat 8 pasien (26,7%) dengan eksisi tangensial dan MEBO yang meninggal, sedangkan yang mendapat eksisi tangensial dan STSG terdapat 2 pasien (18,2%) yang meninggal. Terdapat perbedaan yang bermakna (p=0,018) dalam lama perawatan/lama hari rawat pada kedua teknik tersebut, namun tidak terdapat perbedaan yang bermakna bila dibandingkan berdasarkan jumlah pasien yang meninggal (p=0,611). Kesimpulan : Tatalaksana luka bakar derajat 2b (20-25%) dengan eksisi tangensial dan STSG memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan perawatan dengan eksisi tangensial dan MEBO.
Kata kunci : luka bakar, eksisi tangensial, MEBO, STSG