Text

Gambaran kadar vitamin D pada penggunaan obat anti epilepsi generasi pertama tunggal di poli neurologi rumah sakit cipto mangunkusumo = Profile Of Vitamin D In Using First Generation Of Anti Epileptic Drugs As Monotherapy At Cipto Mangunkusumo Hospital Outpatient Clinic

Latar Belakang. Kadar vitamin D dapat menurun pada penggunaan OAE lebih dari 6 bulan karena mengaktivasi pregnane x receptor (PXR) yang selanjutnya akan meningkatkan regulasi 24-hydroxylase. Hal ini dapat memicu perubahan vitamin D menjadi metabolit inaktif. Karbamazepin (CBZ), fenitoin (PHT), fenobarbital (PHB) dan asam valproat (VPA) merupakan jenis OAE generasi pertama yang banyak digunakan di RSCM. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran kadar vitamin D dan faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan OAE generasi tunggal Metode. Desain penelitian berupa studi potong lintang dengan pengambilan sampel secara konsekutif. Subyek penelitian adalah orang dengan epilepsi yang mengkonsumsi CBZ, PHT, PHB dan VPA minimal 6 bulan dan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pada subyek dilakukan wawancara, pengisian kuesioner, pemeriksaan fisik, recall makanan dan pengambilan darah vena untuk pemeriksaan kadar vitamin D. Hasil. Dari 59 subyek diperoleh subyek lelaki : perempuan (1,4:1). Sebagian besar subyek menggunakan karbamazepin (45,8%) dengan durasi penggunaan OAE berkisar 6 bulan – 35 tahun. Lebih banyak subyek yang mendapatkan paparan sinar matahari yang cukup lebih banyak dibandingkan yang kurang. Prevalensi kadar vitamin D rendah, yaitu, 30,5%. Median vitamin D yaitu, 36,9 ng/ml. Kesimpulan. Kadar vitamin D pada penggunaan OAE generasi pertama tunggal lebih dari 6 bulan adalah normal. Kadar vitamin D tidak dipengaruhi oleh jenis OAE, durasi penggunaan OAE dan asupan vitamin D. Namun kadar vitamin D pada orang dengan epilpesi dipengaruhi oleh jumlah paparan sinar matahari.
Kata kunci : Obat anti epilepsi, vitamin D


Background. Level of vitamin D can be decreased by first generation anti epileptic anti epileptic drugs (AEDs) due to pregnane x receptor (PXR) activated and increase of 24-hydroxylase regulation. Carbamazepine (CBZ), phenytoin (PHT), phenobarbital (PHB) or valproic acid (VPA) are first generation AEDs that are common used at Cipto Mangunkusumo Hospital. Therefore, the aim of this study is knowing vitamin D level in patients that have been treated by those AEDs more than 6 months. Method. This was a cross-sectional study with consecutive sampling. Subjects were people with epilepsy taking CBZ, PHT, PHB, or VPA for at least 6 months and fulfilled both inclusion and exclusion criteria. All subjects were interviewed, food recalled and underwent physical examination and measurements of vitamin D level. Result. Among 59 subjects, male:female ratio is 1.4:1. Most subjects using carbamazepine (45.8%) with duration of OAE therapy is 6 months - 35 years. Prevalence of hipovitaminosis D is 30.5%. Median of vitamin D is 36.1 ng / ml. Conclusion. Vitamin D level is normal among people with epilepsy (PWE) and not influenced by AEDs type, duration of medication and food intake. However, vitamin D level is influenced by sun exposure in PWE.
Key Word. Antiepileptic drugs, vitamin D

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2013
Pengarang

Sri Utami Ningsih - Nama Orang
Fitri Octaviana - Nama Orang
Astri Budikayanti - Nama Orang
Joedo Prihartono - Nama Orang

No. Panggil
T13206fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Spesialis Neurologi.,
Deskripsi Fisik
xv, 59 hlm. ; 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
T13206fk
Edisi
-
Subjek
-
Info Detail Spesifik
-
T13206fkT13206fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Gambaran kadar vitamin D pada penggunaan obat anti epilepsi generasi pertama tunggal di poli neurologi rumah sakit cipto mangunkusumo = Profile Of  Vitamin D In Using First Generation Of Anti Epileptic Drugs As Monotherapy At Cipto Mangunkusumo Hospital Outpatient Clinic

Related Collection