Text

Derajat xerostomia dan kualitas hidup pada pasien kanker nasofaring pasca radioterapi, intensity modulated radiation therapy vs konvensional = Xerostomia level and quality of life after Intensity Modulated Radiation Therapy vs. conventional radiotherapy in nasopharyngeal cancer patients.

Tujuan : Untuk membandingkan efek samping lanjut teknik Intensity-modulated Radiotherapy (IMRT) vs. teknik 2D konvensional (2DCRT) terhadap laju alir saliva dan kualitas hidup (QoL) pada pasien karsinoma nasofaring (KNF) yang telah diterapi dengan tujuan kuratif. Subyek dan Metode : Dua puluh pasien KNF yang mendapatkan teknik IMRT dan 20 pasien yang mendapatkan teknik 2D konvensional diambil secara konsekutif. Dibandingkan laju alir saliva dan skor kuesioner European Organization for Research and Treatment of Cancer (EORTC QLQ-C30 & H&N35). Laju alir saliva dan pengisian kuesioner dilakukan satu kali untuk satu subyek dengan syarat subyek sudah melewati 6 bulan dari tanggal radiasi terakhir. Hasil : Kelompok IMRT memberikan laju alir saliva yang lebih tinggi (p

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2013
Pengarang

Nikrial Dewin - Nama Orang
Soehartati Gondhowiardjo - Nama Orang
Zanil Musa - Nama Orang

No. Panggil
T13188FK
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Spesialis Onkologi Radiasi.,
Deskripsi Fisik
xiii, 67 hlm. ; 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
-
Info Detail Spesifik
-
T13188FKT13188FKPerpustakaan FKUITersedia
Image of Derajat xerostomia dan kualitas hidup pada pasien kanker nasofaring pasca radioterapi, intensity modulated radiation therapy vs konvensional = Xerostomia level and quality of life after Intensity Modulated Radiation Therapy vs. conventional radiotherapy in nasopharyngeal cancer patients.

Related Collection