Skripsi

Efek kelasi ekstrak etanol daun mangifera foetida L. 0,75mg pada serum pasien talasemia di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo tahun 2012 = Chelator effect of leaves ethanol extract of mangifera foetida L. 0,75mg on thalassemia patients in National General Hospital of Cipto Mangunkusumo at 2012.

Prevalensi penyakit talasemia di Indonesia meningkat setiap tahunnya. Ini merupakan masalah karena akan semakin tinggi pula angka kesakitan dan kematian. Komplikasi paling sering yang terjadi pada penderita talasemia yakni kelebihan zat besi akibat transfusi darah yang merupakan tatalaksana paliatif bagi. Deferoxamine merupakan satu-satunya terapi sebagai agen kelator zat besi, namun memiliki efek samping dan harganya sangat mahal. Sebuah studi mengatakan bahwa mangiferin hasil ekstrak air daun Mangifera foetida L. memiliki efek kelator terhadap feritin secara ex vivo, sehingga dapat dijadikan alternatif. Namun, polifenol seperti mangiferin diduga lebih larut dalam etanol daripada air. Tujuan dari penelitian ini adalah membuktikan bahwa ekstrak etanol daun Mangifera foetida L. memiliki efek kelator pada feritin serum penderita talasemia secara ex vivo. Terdapat tujuh sampel serum dan masing-masing diberi 3 perlakuan yakni : (1)serum; (2)serum+mangiferin; (3)serum+ekstrak 0,75 mg. Aktivitas kelasinya dihitung dengan membagi hasil pengurangan absorbansi serum pada masing-masing perlakuan dengan absorbansi serum (spektrofotometer, λ=280 nm). Distribusi data diukur dengan uji normalitas Shapiro-Wilk. Uji hipotesis menggunakan One Way Anova (p = 0,000) menunjukkan adanya perbedaan makna antar kelompok. Hasil Analisis dilanjutkan dengan uji Post-Hoc LSD yang membuktikan bahwa ekstrak etanol daun Mangifera foetida L. memiliki efek kelasi terhadap feritin serum penderita talasemia. Selain itu, rerata absorban ekstrak etanol daun Mangifera foetida L. pada penelitian lebih rendah daripada mangiferin, sehingga diduga bahwa efek kelasi ekstrak etanol lebih baik dibandingkan ekstrak air.
Kata kunci : talasemia, efek kelasi besi, mangiferin, Mangifera foetida L.


The prevalence of thalassemia in Indonesia keeps adding every year, so in effect, there would also be an increase in the sick and death. The most common complication of thalassemia is an overload of iron caused by blood transfusion. To overcome this, there is an iron-chelating agent called Deferoxamine, but this therapy has side effect and it’s expensive. A study reveals that mangiferin extracted from Mangifera foetida L. leaves has a chelating effect on ferritin ex vivo-wise, so it can become a viable alternative. Meanwhile, polyphenol substance like mangiferin is suspected to be more soluble on ethanol than water. This study’s objective is to prove that ethanol extracts derived from Mangifera foetida L. leaves has a chelating effect on ferritin contained in ex vivo thalassemia patients’ serum. There were seven samples and each sample being given three different treatments : (1)pure serum; (2)serum+mangiferin; (3) serum+extract 0,75 mg. Its chelating activity were evaluated by dividing the reduction of serum absorbtion in each treatment given with the serum absorbtion level (spectrophotometer, λ=280 nm). Hypothesis testing used One Way anova (p=0,000) showed that there is a meaningful difference between the groups and The results of Post-Hoc LSD test, proved that the ethanol extract from Mangifera foetida L. leaves has a chelating effect on the serum ferritin of thalassemia patients. Meanwhile, the mean absorbtion rate of ethanol extract from Mangifera foetida L. in this study is lower than mangiferin’s, so we can presume that the chelating effect the ethanol extract is better than the water extract.
Keywords : thalassemia, iron-chelating effect, mangiferin, Mangifera foetida L.