Skripsi

Age and gender as prognostic factors for osteosarcoma patients in Cipto Mangunkusumo Hospital in 2006-2011 = Umur dan jenis kelamin sebagai faktor prognostik pasien osteosarkoma di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo tahun 2006-2011.

Walaupun masih kontroversial, jenis kelamin dan umur diduga sebagai faktor prognostik yang mempengaruhi angka kesintasan osteosarkoma (suatu keganasan tulang yang umum terjadi pada anak-anak dan dewasa muda). Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui angka kesintasan pasien osteosarkoma di RSCM selama periode waktu enam tahun (2006-2011) dan mengaitkannya dengan umur dan jenis kelamin. Studi potong-lintang ini menggunakan rekam medis 167 pasien osteosarkoma di Departemen Ortopedi dan Traumatologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Studi ini menunjukkan bahwa usia lebih muda saat didiagnosis berkaitan dengan respon yang lebih baik terhadap kemoterapi (p=0,028). Jenis kelamin perempuan berkaitan secara signifikan dengan stadium penyakit yang lebih rendah (p=0,04), respon yang lebih baik terhadap kemoterapi (p=0,016), dan berkurangnya risiko metastasis (p=0,008). Median waktu kesintasan pada studi ini adalah 12 bulan, yang disebabkan oleh pendeknya masa pemantauan pasien. Walaupun terdapat keterbatasan, angka kesintasan pasien perempuan lebih baik secara signifikan daripada pasien laki-laki. Angka kesintasan pada golongan usia yang lebih muda menunjukkan kecenderungan lebih baik, walau tidak signifikan secara statistik. Hasil uji multivariate tidak menunjukkan bukti tentang adanya keterkaitan stadium penyakit, respon kemoterapi, dan metastasis terhadap kesintasan. Sebagai kesimpulan, jenis kelamin perempuan berkaitan dengan tumor yang lebih favourable dan angka kesintasan yang lebih tinggi.
Kata kunci : Osteosarkoma, kesintasan, jenis kelamin, umur.


In order to improve the plateaued average 70% survival of osteosarcoma patients, prognostic factors has to be identified to improve adjustment according to patient’s characteristics. Female gender and younger age at diagnosis have been suggested as good prognostic factors though inconclusive. Therefore, this study aims to determine the survival rate of osteosarcoma patients admitted to Cipto Mangunkusumo Hospital from 2006 to 2011 and correlate it with age and gender. This cross-sectional study used the medical records of osteosarcoma patients admitted in the department of Orthopedics and Traumatology Cipto Mangunkusumo Hospital. Records of 167 patients were retrieved for this study. This study shown that younger age was associated with better chemotherapeutic response (p=0,028). Meanwhile, female gender was associated with less advanced disease at presentation (p=0,04), better chemotherapeutic response (p=0,016), and less risk for metastasis (p=0,008). The median survival in this study was 12 months, an underestimation due to short follow- up duration. Still, female patients survived longer than males. We showed a trend of better survival for younger patients, however the result was not significant. Multivariate analysis failed to show any correlation between various tumor-related variables with survival.
Keywords : Osteosarcoma, survival, gender, age.

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2013
Pengarang

Mikhael Dito Manurung - Nama Orang
Evelina - Nama Orang

No. Panggil
S13132fk
Penerbit
Jakarta : .,
Deskripsi Fisik
ix, 39 hal.
Bahasa
English
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
-
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
S13132fkS13132fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Age and gender as prognostic factors for osteosarcoma patients in Cipto Mangunkusumo Hospital in 2006-2011 = Umur dan jenis kelamin sebagai faktor prognostik pasien osteosarkoma di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo tahun 2006-2011.

Related Collection