Text

Mean arterial pressure dan hubungannya dengan status volume residu lambung pada pasien sakit kritis yang mendapatkan nutrisi enteral = Mean arterial pressure and associated with gastric residual volume in critical 3 patients getting enteral

Pasien dengan sakit kritis berisiko mengalami hipoperfusi, salah satu indikatornya adalah mean arterial pressure (MAP). Hipoperfusi berdampak di saluran cerna, jika terjadi di lambung dapat menyebabkan volume residu lambung tinggi. Volume residu lambung tinggi menyebabkan meningkatnya angka mortalitas. Penelitian ini merupakan studi potong lintang yang bertujuan untuk mengetahui MAP dan hubungannya dengan status volume residu lambung pada pasien sakit kritis yang mendapatkan nutrisi enteral. Penelitian dilakukan pada pasien ICU dewasa dan IGD RSUPNCM Jakarta, laki-laki atau perempuan, berusia ≥18 tahun di bulan April sampai Mei 2013. Pengambilan subyek dilakukan dengan cara consecutive sampling, didapatkan 60 subyek yang memenuhi kriteria penelitian. Karakteristik pasien yang diambil adalah usia, jenis kelamin dan diagnosis saat masuk rawat. Variabel data yang diteliti adalah MAP dan volume residu lambung. Hasil penelitian didapatkan usia terbanyak antara 38-57 tahun (51,7%), jumlah jenis kelamin sama dan diagnosis masuk rawat terbanyak adalah pasca bedah mayor 44 orang (73,3%). Terdapat 46,7% sampel yang mempunyai MAP rendah dan 23,3% sampel yang mempunyai volume residu lambung tinggi dalam 24 jam pengukuran. Pengukuran MAP tiap 4 jam selama 24 jam terdapat penurunan sampai jam ke 20 dan meningkat di jam ke 24. Pengukuran volume residu lambung terdapat perubahan peningkatan yang bervariasi. Hubungan volume residu lambung dengan MAP tiap 4 jam selama 24 jam tidak terdapat perbedaan bermakna.
Kata kunci: Pasien sakit kritis, volume residu lambung, MAP


Critically ill patients at risk of hypoperfusion, one indicator is the mean arterial pressure (MAP). Hypoperfusion impact in the gastrointestinal, if it occurs in the stomach can cause high gastric residual volume. High gastric residual volume causing increased mortality. This study is a cross-sectional study aimed to determine the MAP and its association with gastric residual volume status in critically ill patients receiving enteral nutrition. The study was conducted in adult and Emergency Room (ER) Intensive Care Unit (ICU) RSUPNCM Jakarta, male or female, aged ≥ 18 years in April to May 2013. Subject retrieval is done by consecutive sampling, obtained 60 subjects who met the study criteria. Patient characteristics taken are age, gender and diagnosis at admission admissions. Data variables studied were the MAP and gastric residual volume. The results showed the highest age between 38-57 years (51.7%), the amount of sex is same and most of admission diagnosis was major postoperative 44 people (73.3%). There are 46.7% samples had lower MAP and 23.3% samples had high gastric residual volume measurement in 24 hours. Mena arterial pressure measurement every 4 hours for 24 hours are decrease to 20 hours and increased in 24 hours. Measurement of gastric residual volume there is a change in growth varies. Gastric residual volume relationship with MAP every 4 hours for 24 hours was not significantly different.
Key words: Critically ill patient, gastric residual volume, MAP

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2013
Pengarang

Josefina Junizar - Nama Orang
Luciana B. Sutanto - Nama Orang
Dita Aditianingsih - Nama Orang

No. Panggil
T13152FK
Penerbit
Jakarta : S2 PROGRAM STUDI ILMU GIZI.,
Deskripsi Fisik
xiv, 48 hlm. ; 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
-
Info Detail Spesifik
-
T13152FKT13152FKPerpustakaan FKUITersedia
Image of Mean arterial pressure dan hubungannya dengan status volume residu lambung pada pasien sakit kritis yang mendapatkan nutrisi enteral = Mean arterial pressure and associated with gastric residual volume in critical 3 patients getting enteral

Related Collection