Skripsi

Frequency of oral and nasopharyngeal cancer patients and its association with sex and pollution exposure distribution in oral medicine clinic of RSCM Jakarta in 2006-2009 = Frekuensi pasien kanker mulut dan nasofaring dan hubungannya dengan distribusi jenis kelamin dan paparan polusi pada klinik penyakit mulut RSCM Jakarta 2006-2009.

Karsinoma sel skuamosa dari mulut dan nasofaring adalah satu dari kanker yang sering ditemui di Indonesia juga pada peringkat dunia. Banyak riset yang menemukan bahwa kejadian kanker mulut dan nasofaring lebih banyak ditemukan pada pria daripada wanita. Disamping tembakau yang menjadi faktor risiko tunggal terbesar untuk kanker mulut dan nasofaring, factor pembaur lain seperti paparan polusi dalam mata pencaharian juga dapat mempengaruhi resiko pengembangan kanker mulut dan nasofaring. Studi yang mengobservasi kejadian kanker mulut dan nasofaring dan dostribusinya pada factor – factor risiko dibutuhkan untuk merancang edukasi yang terprogram guna mengatasi masalah ini di Indonesia. Studi ini bertujuan untuk mendeskrispsikan asosiasi dari distribusi jenis kelamin dan paparan polusi dengan kasus kanker mulut dan nasofaring di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) tahun 2006 – 2009. Hasil riset ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara distribusi jenis kelamin dengan kejadian kanker mulut dan nasofaring di RSCM tahun 2006 – (x 2 (1) = 12.503, p-value < 0.001), sedangkan pada distribusi factor paparan polusi tidak ditemukan asosiasi dengan kanker mulut dan nasofaring (x 2 (1) = 0.159, p-value < 0.690).
Kata Kunci : Indonesia, jenis kelamin, kanker oral dan nasofaring, paparan polusi okupasional.


Squamous cell carcinoma of the head and neck is one of the most common cancers Indonesia as well as worldwide. The incidence of nasopharyngeal and oral cancer has been researched as higher in males than in females. Whilst tobacco habits stands as the single largest risk factor for head and neck cancer (HNC), other confoundings such as occupational exposure to pollution or potential carcinogen may also affects the risk of developing oral cancer (OC) or nasopharyngeal cancer (NPC). Studies addressing the comparison of cancer distribution are required as tailored educational program may be necessary in order to overcome this HNC issues in Indonesia. This study aims to describe and compare the distribution of sex and pollution exposure in HNC cases in RSCM between 2006 and 2009. Consecutive sampling is used as method of data collection in this retrospective cross-sectional study. Main outcome measure is the number of HNC cases analyzed by sex and occupational pollution exposure. The result shows that there is a difference between sex distribution in NPC and OC cases (x 2 (1) = 12.503, p-value < 0.001) whilst there is no difference between pollution exposure distribution in NPC and OC cases (x 2 (1) = 0.159, p-value < 0.690).
Keywords : Gender, Indonesia, occupational pollution exposure, oral and nasopharyngeal cancer.

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2013
Pengarang

Dhienda Cempaka Shahannaz - Nama Orang
Endah Ayu Triwulandari - Nama Orang

No. Panggil
S13119fk
Penerbit
Jakarta : .,
Deskripsi Fisik
vii, 51 hal., lamp. 1
Bahasa
English
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
-
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
S13119fkS13119fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Frequency of oral and nasopharyngeal cancer patients and its association with sex and pollution exposure distribution in oral medicine clinic of RSCM Jakarta in 2006-2009 = Frekuensi pasien kanker mulut dan nasofaring dan hubungannya dengan distribusi jenis kelamin dan paparan polusi pada klinik penyakit mulut RSCM Jakarta 2006-2009.

Related Collection