Skripsi

Gen polymeric immunoglobulin receptor (PIGR) dan hubungannya dengan suseptibilitas individu terhadap karsinoma nasofaring di Indonesia

Karsinoma nasofaring (KNF) merupakan keganasan daerah kepala dan leher terbanyak di Indonesia (60%) dan endemik di Asia Tenggara dan Timur Tengah. Dalam patogenesis KNF, virus Epstein-Barr (EBV) terlibat langsung dan sekitar 90% individu dunia telah terinfeksi oleh EBV namun hanya beberapa yang berlanjut menjadi KNF. KNF juga cenderung menyerang ras Mongoloid sehingga kemungkinan ada peran faktor genetik pada patogenesis KNF. Komponen imun mukosa nasofaring, polymeric immunoglobulin receptor (pIgR) terlibat dalam proses patogenesis KNF yang diduga sebagai faktor genetik diteliti dalam penelitian ini. Penelitian ini menguji polimorfisme pIgR yaitu pada nukleotida PIGR1739CT dan hubungannya dengan suseptibilitas KNF di Indonesia. Penelitian dilaksanakan dengan metode kasus-kontrol dari Mei 2010 sampai Juni 2010 di Departemen Biologi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Pengambilan sampel dilakukan secara konsekutif. Peneliti mengisolasi DNA darah tepi sampel, mengamplifikasi dengan Polymerase Chain Reaction (PCR), melakukan Restriction Fragment Length Polymorphism (RFLP), dan menginterpretasi genotip pIgR. Dari 50 pasien KNF dan 50 kontrol didapatkan frekuensi alotip C 35 % dan T 65 % pada kelompok KNF; C 34 % dan T 66 % pada kelompok kontrol. Distribusi alotip antara kelompok kasus dan kontrol tidak berbeda bermakna secara statistik ( X2 = 0,227, df = 1, p = 0,882). Untuk penelitian selanjutnya, peneliti menyarankan untuk dilakukan penelitian tentang pIgR dan KNF dengan perbaikan metode penelitian. Penelitian selanjutnya juga perlu menganalisis faktor-faktor selain pIgR yang terlibat dalam patogenesis KNF dan sebaiknya dilakukan dengan metode multicenter untuk mewakili pola distribusi gen masyarakat Indonesia.
Kata kunci: karsinoma nasofaring, polimorfisme, polymeric immunoglobulin receptor.



Nasopharyngeal carcinoma (NPC) is the most frequent head and neck neoplasm in Indonesia (60%) and endemic in South East Asia and Far East. In NPC pathogenesis, Epstein-Barr virus (EBV) is involved directly and approximately 90% human has been infected by EBV but only few people who progress to NPC. NPC also tend to develop on Mongoloid so genetic factor may contribute to NPC pathogenesis. Nasopharyngeal mucosa immune component, polymeric immunoglobulin receptor (pIgR) involved in NPC pathogenesis process which is genetic factor analyzed in this research. This research explored the polymorphism of pIgR which is located at PIGR1739C T nucleotide and its association with NPC susceptibility. Research was conducted with case-control method from May 2010 until June 2010 at Medical Biology Department, Faculty of Medicine, University of Indonesia. Samples were recruited consecutively. Researcher isolated sample’s peripheral blood DNA, amplificated with Polymerase Chain Reaction (PCR), did Restriction Fragment Length Polymorphism (RFLP), and interpreted pIgR genotype. From 50 NPC patients and 50 controls, the allotype frequencies were C 35 % and T 65 % in the NPC group; C 34 % and T 66 % in the control group. There was no significant difference in the allotype distribution between the groups ( = 0,227, df = 1, p = 0,882). For next research, researcher suggests to analyze pIgR and NPC with better research method. Next research also need to analyze other factors beside pIgR which were involved in NPC pathogenesis and should be conducted with multicenter method to represent Indonesian’s gene distribution. Keywords: nasopharyngeal carcinoma, polymorphism, polymeric immunoglobulin receptor.