Text

Nilai diagnostik rerata tekanan darah pre dan post hemodialisis pada pasien yang menjalani hemodialisis kronik = Diagnostic value of mean pre and post hemodialysis blood pressure in chronic hemodialysis patient.

Pendahuluan Penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada pasien PGK (penyakit ginjal kronik) yang menjalani HD (hemodialisis) kronik adalah penyakit kardiovaskuler. Faktor utama penyebab kejadian kardiovaskuler pada pasien PGK yang menjalani HD adalah hipertensi. Diagnosis hipertensi pada pasien PGK yang menjalani HD tidaklah mudah. Hal ini dikarenakan adanya efek retensi cairan, office hypertension, dan proses ultrafiltrasi setelah HD. Baku emas diagnosis hipertensi pada pasien HD adalah pemeriksaan tekanan darah interdialitik dengan menggunakan alat ABPM (ambulatory blood pressure monitoring). Namun alat ini memiliki banyak kendala dalam pemeriksaannya. Studi sebelumnya yang meneliti tekanan darah pre dan post dialisis dibandingkan dengan tekanan darah ABPM memberikan hasil yang masih kontroversial. Tujuan Mengetahui korelasi dan nilai diagnostik rerata tekanan darah pre dan post hemodialisis dengan baku emas tekanan darah interdialisis yang diukur dengan metode ABPM. Metode Dilakukan studi diagnostik dan uji korelasi dengan dasain penelitian potong lintang pada tiga puluh lima pasien dewasa dengan penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis kronik. Pasien yang memenuhi kriteria penelitian dilakukan pengukuran ABPM selama 24 jam dan tekanan darah saat pre dan post dialisis. Hasil Uji korelasi Pearson menunjukkan korelasi rerata TD sistolik pre-post dialisis dan sistolik ABPM sebesar r = 0,669 dan p = 0,000 dengan AUC sebesar 84,4 % (95% IK, 71,5 % - 97,3%) dengan p = 0,001 serta nilai sensitivitas 82,14%, spesifisitas 71.43%, nilai duga positif 92%, dan nilai duga negatif 50%. Uji korelasi Pearson mendapatkan korelasi antara rerata TD diastolik pre-post dialisis dan diastolik ABPM sebesar r = 0,359 dan p = 0,034 dengan AUC sebesar 67,6 % (95% IK, 49,3 % - 86,0%) dengan p = 0,075 serta nilai sensitivitas 82,14%, spesifisitas 85,71%, nilai duga positif 95,83%, dan nilai duga negatif 54,55%. Simpulan Rerata tekanan darah sistolik pre-post hemodialisis dapat digunakan untuk diagnosis hipertensi pada pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis kronik.
Kata Kunci: ABPM, hipertensi, rerata tekanan darah pre-post hemodialisis.


Background Cardiovascular disease is the leading cause of morbidity and mortality in hemodialysis patients. Hypertension is the single most important factor for the development of cardiovascular complications. Diagnosing hypertension in hemodyalisis patients is not easy, because of fluid retention effect, office hypertension, and ultrafiltration after hemodyalisis session. Gold standard for diagnosing hypertension in hemodialysis patient is interdialytic blood pressure measurment with ABPM. Nevetheless this method have many difficulties to perform. Previous research which studied correlation between pre and post dialysis blood pressure and ABPM showed controversial result. Objective To determine the correlation and diagnostic value of mean pre-post hemodialysis blood pressure with ABPM metohd as gold standard. Method A diagnostic study with cross sectional design was conducted in thirty five adult patients with chronic hemodialysis. Patients who fulfilled inclusion criteria were recruited for measuring their blood pressure using 24 hours ABPM and also pre – post dialysis BP. Result Pearson’s correlation test showed that the correlation between pre-post hemodyalisis mean systolic blood pressure and ABPM systolic was 0.669 with p = 0.000 and AUC of 84.4 % (95% CI, 71.5 % - 97.3%) with p = 0.001, and also sensitivity 82.14%, spesificity 71.43%, positive predicitive value 92%, and negatif predictive value 50%. Pearson’s correlation test also showed correlation between pre-post hemodyalisis mean blood pressure diastolic was 0.359 with p = 0.034 and AUC of 67.6 % (95% CI, 49.3 % - 86.0%) with p = 0.075 and also sensitivity 82.14%, spesificity 85.71%, positive predictive value 95.83%, and negative predictive value 54.55%. Conclusion Systolic mean pre-post hemodyalisis blood pressure can be used to diagnose hypertension in chronic hemodialysis patient.
Keyword: ambulatory blood pressure monitoring, hypertension, pre-post hemodialysis mean blood pressure

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2013
Pengarang

Ferry Tigor P. Purba - Nama Orang
parlindungan ParlindunganSiregar - Nama Orang
Ginova Nainggolan - Nama Orang

No. Panggil
T13019fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Ilmu Penyakit Dalam.,
Deskripsi Fisik
xiv, 54 hal., Ilus. 25 cm, lamp. 3
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T13019fkT13019fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Nilai diagnostik rerata tekanan darah pre dan post hemodialisis pada pasien yang menjalani hemodialisis kronik = Diagnostic value of mean pre and post hemodialysis blood pressure in chronic hemodialysis patient.

Related Collection