Tesis

Kadar procalcitonin sebagai alat diagnostik untuk syok sepsis pada neonatus = Procalcitonin level as a diagnostic tool for shock septic in neonate.

Tujuan: Mengetahui kemampuan diagnostik Procalcitonin (PCT) sebagai alat untuk mendiagnosis syok sepsis pada neonatus. Latar belakang: Suiit untuk mendiagnosis Sepsis neonatorum karena gejala dan tanda klinis yang tidak spesiftk. Selain itu penyakit ini dapat berlanjut menjadi sepsis berat, syok sepsis daiam waktu singkat dan sering tidak terpantau serta berakibat fatal berupa kematian. Pada bayi dan anak-anak syok bahkan dapat terjadi jauh sebelum hipotensi. Oleh sebab itu diperlukan suatu pemeriksaan penunjang yang dapat memberikan hasil cepat, salah satunya PCT. Procalcitonin merupakan petanda baru infeksi sistemik dan dapat digunakan untuk mendiagnosis syok sepsis pada neonatus. Baku emas untuk diagnosis sepsis neonatorum selama ini menggunakan kultur darah, namun didapatkan beberapa kelemahan antara lain membutuhkan waktu lama dan positivitas kultur yang rendah. Metode: Subyek pada penelitian ini diambil dari penderita tersangka sepsis yang dirawat di NICU Divisi Perinatologi llmu Kesehatan Anak RSCM sejak November 2008 sampai Februari 2009. Diagnosis sepsis ditegakkan berdasarkan diagnosis klinis dokter yang merawat. Seluruh subyek penelitian telah dikonfirmasi oleh supervisor Divisi Perinatologi dan direncanakan untuk ''septic work up''. Pemeriksaan PCT dilakukan dengan bahan serum menggunakan metoda electrochemiluminescence assay (ECUA). Hasil: Dari 87 subyek penelitian, 52 (60 %) bayi lelaki dan 35 (40 %) bayi perempuan, yang terbagi menjadi 10 (11.5 %) bayi mengalami syok sepsis dan 77 (88.5 %) bayi tidak syok sepsis. Nilai median keseluruhan subyek penelitian adalah 1.79 ng/mL, bayi yang mengalami syok sepsis 5.79 ng/mL dan bayi yang tidak syok sepsis 1.68 ng/mL. Nilai cut off PCT yang didapat untuk membedakan syok sepsis dan tidak syok sepsis adalah 4.22 ng/mL (sensitivitas 70 %, spesifisitas 70 %). Tiga faktor risiko minor terbanyak penyebab sepsis neonatorum pada subyek penelitian ini adalah keputihan, ISK dan usia gestasi < 37 minggu, sedangkan 2 faktor risiko mayor terbanyak adalah ketuban pecah > 24 jam dan korioamnionitis. Kesimpulan: Terdapat perbedaan bermakna antara kelompok yang syok dan tidak syok sepsis dengan p = 0.011. Nilai cut off PCT (4.22 ng/mL) yang didapat pada penelitian ini dapat disarankan untuk diagnosis syok sepsis pada neonatus. Banyak atau jenis faktor risiko mayor / minor tidak berpengaruh terhadap tingginya kadar PCT.
Kata kunci: Sepsis neonatorum, syok sepsis, Procalcitonin.

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2009
Pengarang

Regina A. Meilinda - Nama Orang
Dalima A. W. Astrawinata - Nama Orang
Asril Aminullah - Nama Orang

No. Panggil
T09160fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Patologi Klinik.,
Deskripsi Fisik
viv, 55 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
TQZ140R335k2009
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T09160fkT09160fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Kadar procalcitonin sebagai alat diagnostik untuk syok sepsis pada neonatus = Procalcitonin level as a diagnostic tool for shock septic in neonate.

Related Collection