Text

Perbandingan pengaruh pajanan gelombang audiosonik secara kontinyu dan berseling terhadap viabilitas pseudomonas aeruginosa.

Latar Belakang: Pseudomonas aeruginosa merupakan salah satu mikroorganisme oportunistik yang mulai menjadi perhatian di dunia kesehatan karena meningkatnya insidensi infeksi nosokomial akibat bakteri Gram-negatif ini. Selain itu, bakteri ini juga memiliki kemampuan yang tinggi dalam mempertahankan diri dari disinfektan, sehingga sering ditemukan dalam sabun, antiseptik, dan detergen yang mengandung heksaklorofentana. Berbagai rangsangan fisik yang diduga dapat memengaruhi pertumbuhan bakteri ini telah diteliti, namun rangsangan fisik berupa gelombang audiosonik masih jarang dikaji.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pengaruh pajanan gelombang audiosonik secara kontinyu dan berseling terhadap pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa.

Metode: Peneliti menggunakan sonikator sebagai sumber gelombang suara dengan frekuensi 17 KHz. Pajanan kontinyu diberikan selama 10 detik, sedangkan pajanan berseling diberikan berupa 10 kali pajanan masing-masing 1 detik. Setelah perlakuan, media yang mengandung bakteri diencerkan sebanyak sepuluh kali, kemudian setiap pengenceran ditanam dalam dua plat agar nutrisi dan diinkubasi pada suhu 35°C selama 24 jam. Koloni Pseudomonas aeruginosa yang tumbuh dihitung menggunakan alat colony counter.

Hasil: Rata-rata jumlah koloni bakteri pada plat kontrol adalah 3,4325 x 10¹⁰ koloni, pada perlakuan kontinyu 3,1525 x 10¹⁰ koloni, dan pada perlakuan berseling 2,7825 x 10¹⁰ koloni. Penurunan pertumbuhan sebesar 8,16% terjadi pada pajanan kontinyu dan 18,94% pada pajanan berseling.

Kesimpulan: Pajanan gelombang audiosonik frekuensi 17 KHz menyebabkan penurunan pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa. Penurunan yang disebabkan oleh pajanan berseling lebih besar 10,78% dibandingkan dengan pajanan kontinyu.

Kata kunci: Pseudomonas aeruginosa, gelombang audiosonik, kontinyu, berseling, pertumbuhan



Introduction: Pseudomonas aeruginosa is an opportunistic microorganism that has recently drawn attention in the medical field due to the increasing incidence of nosocomial infections caused by this Gram-negative bacterium. Furthermore, this bacterium has a remarkable ability to resist disinfectants, making it commonly found in soaps, antiseptics, and detergents containing hexachlorophentane. While various physical stimuli affecting bacterial growth have been studied, the effect of audiosonic waves remains largely unexplored.

Objective: This study aimed to compare the effect of continuous and intermittent audiosonic wave exposure on the growth of Pseudomonas aeruginosa.

Methods: A sonicator was used to generate 17 KHz frequency sound waves. Continuous exposure was administered for 10 seconds, while intermittent exposure consisted of ten 1-second intervals. After exposure, the bacterial medium was diluted tenfold, and each dilution was plated onto two nutrient agar plates. The plates were incubated at 35°C for 24 hours. The resulting Pseudomonas aeruginosa colonies were counted using a colony counter.

Results: The average number of bacterial colonies on control plates was 3.4325 x 10¹⁰, on the continuous exposure plates was 3.1525 x 10¹⁰, and on the intermittent exposure plates was 2.7825 x 10¹⁰. Continuous exposure led to an 8.16% decrease in growth, while intermittent exposure led to an 18.94% decrease.

Conclusion: Exposure to 17 KHz audiosonic waves resulted in reduced growth of Pseudomonas aeruginosa. The reduction caused by intermittent exposure was 10.78% greater than that of continuous exposure.

Keywords: Pseudomonas aeruginosa, audiosonic waves, continuous, intermittent, growth