Text

Pengaruh penggunaan antibiotika terhadap lama hari sakit dan lama kehilangan hari kerja pada penderita infeksi pernapasan akut bagian atas pada pelayanan kesehatan primer = The effect of antibiotic prescribing for upper respiratory tract infection in duration of illnes and workdays lost in primary health care.

Latar Belakang Prevalensi infeksi saluran pernapasan bagian atas akut (ISPA) di komunitas tinggi dan menyebabkan morbiditas dan penurunan kualitas hidup masyarakat secara luas. Etiologi tersering dari infeksi pernapasan akut di luar negeri adalah virus, selain itu terdapat etiologi bakteri yang memerlukan terapi antibiotika yang spesifik. Penggunaan antibiotika untuk infeksi pernapasan akut berlebihan, dan hal ini menyebabkan peningkatan resistensi bakteri terhadap antibiotika. Adanya bukti penggunaan antibiotika tidak mempengaruhi perbedaan rerata lama hari sakit dan lama kehilangan hari kerja telah banyak diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola etiologi infeksi pernapasan akut, kesesuaian pemberian antibiotika dan perbedaan rerata lama sakit dan lama kehilangan hari kerja. Metode Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pengambilan data secara potong lintang dan kohort prospektif dengan sampel yang diambil secara berurutan (consecutive) dari pasien ISPA yang berobat ke Puskesmas Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur dan Klinik Kedokteran Keluarga “Kayu Putih” serta “Kiara” pada bulan Agustus hingga Desember 2011. Pada 100 pasien ISPA yang berobat dilakukan pemeriksaan kultur resistensi bakteri dan uji antigen influenza melalui swab tenggorok dan nasofaring, dan pemeriksaan darah perifer rutin. Perbedaan lama hari sakit dan lama kehilangan hari kerja dianalisa menggunakan uji beda dua rerata Student T test bila data berdistribusi normal, dan studi Mann Whitney bila data berdistribusi bukan normal. Hasil Hasil kultur bakteri positif pada 34% penderita ISPA, hasil uji antigen influenza positif untuk influenza A pada 3% penderita, dan 63 % penderita belum diketahui penyebabnya. Hasil kultur bakteri terbanyak berturut-turut adalah Klebsiella pneumonia (47,1%), Streptococcus pyogenes (14,7%) dan Staphylococcus aureus (14,7%). Jenis antibiotika terbanyak yang mengalami resistensi adalah ampicillin (20 isolat), tetracycline (8 isolat), benzylpenicillin (4 isolat), amoxicillin/clavulanic acid (3 isolat). Kesesuaian pemberian antibiotika dengan hasil kultur bakteri ditemukan pada 56 penderita ISPA (56%). Median lama hari sakit pada kelompok penderita ISPA yang mendapatkan pengobatan antibiotika tidak berbeda dibandingkan dengan tanpa pengobatan antibiotika (4 hari dengan 3,5 hari; p=0,054). Median lama kehilangan hari kerja pada kelompok penderita ISPA yang mendapatkan pengobatan antibiotika tidak berbeda dibandingkan dengan tanpa pengobatan antibiotika (1 hari dengan 1 hari; p=0,629) Simpulan Penyebab infeksi saluran pernapasan akut bagian atas pada penelitian ini adalah bakteri sebanyak 34% dengan bakteri Gram negatif terbanyak adalah Klebsiella pneumonia dengan antibiotika yang sensitif dengan antibiotika golongan Penicillin beta laktamase dan golongan aminoglikosida serta makrolid, virus influenza A sebanyak 3% dan etiologi yang belum diketahui sebanyak 63%. Proporsi kesesuaian penggunaan antibiotika di Puskesmas Kecamatan Pulogadung dan Klinik Kedokteran Keluarga Kayu Putih serta Kiara sebesar 56%. Pemberian antibiotika tidak memberikan perbedaan lama hari sakit dan lama kehilangan hari kerja.
Kata kunci Infeksi saluran pernapasan bagian atas akut (ISPA), antibiotika, lama hari sakit, lama kehilangan hari kerja


Background High prevalence of upper respiratory tract infection (URI) will cause high morbidity and low quality of life in community. Viral are main etiology of URI and bacterial also in emerging. The usage of antibiotic in URI cases are increasing and causing the increasing of antibiotic resistance and cost. There is evidences support fact that there are no differences of duration of illness and workdays lost in term of antibiotic usage. The aims of this research are to know the etiologies of URI, antibiotic prescription appropriateness, and the differences of duration of illness and workdays lost in patient URI with antibiotic treatment and not. Method This is a cross sectional and prospective cohort study with consecutive sampling method with population from Primary Health Care Center in Pulogadung and Family Practice Center Kiara and Kayu Putih. From 100 subjects during August until December 2011 will be examined throat swab and nasopharyngeal swab for culture and rapid antigen test of influenza, and peripheral blood examination. The difference of duration of illness and workdays lost will be examined with Student T test and Mann Whitney test as an alternative test. Result We had positive bacterial culture in 34% of patients, 3% of rapid antigen test for influenza A, and 63% of patients with unknown etiologies. The common bacterial agent are Klebsiella pneumonia (47,1%), Streptococcus pyogenes (14,7%) and Staphylococcus aureus (14,7%). The antibiotic resistance found in ampicillin (20 isolate), tetracycline (8 isolate), benzylpenicillin (4 isolate), and amoxicillin/clavulanic acid (3 isolate). The appropriateness of antibiotic prescription was found in 56% of patients. There was no difference in median of duration of illness (4 days vs. 3,5 days) in group with antibiotic prescription compared to group without antibiotic prescription. There was no difference in median of workdays lost (1 day vs. 1 day) in group with antibiotic prescription compared to group without antibiotic prescription. Conclusion The etiologies of URI in this research are bacterial (34%), with Klebsiella pneumonia as the most common agent and sensitive with beta-lactamase penicillin and amino glycoside antibiotic, Influenza A (3%), and unknown etiologies in 63% patients. The appropriateness of antibiotic prescription in Pulogadung Primary Health Care Center, Kiara and Kayu Putih Family Practice Center was 56%. There are no differences in duration of illness and workdays lost in group with antibiotic prescription compared to group without antibiotic prescription.
Keyword Upper respiratory tract infection, antibiotic prescription, duration of illness, workdays lost.

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2012
Pengarang

Gunawan - Nama Orang
Suhendro - Nama Orang
Cleopas Martin Rumende - Nama Orang

No. Panggil
T12051fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Ilmu Penyakit Dalam.,
Deskripsi Fisik
xviii, 89 lembar; Lamp. 4
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T12051fkT12051fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Pengaruh penggunaan antibiotika terhadap lama hari sakit dan lama kehilangan hari kerja pada penderita infeksi pernapasan akut bagian atas pada pelayanan kesehatan primer = The effect of antibiotic prescribing for upper respiratory tract infection in duration of illnes and workdays lost in primary health care.

Related Collection