Text

Peran pemeriksaan ultrasonografi dinding kandung empedu untuk mendeteksi dini kebocoran plasma pada pasien infeksi dengue.

Latar belakang. Infeksi dengue masih merupakan masalah kesehatan utama di Indonesia yang berdampak pada kematian apabila tidak terkelola dengan baik. Penyebab kematian utama pada infeksi dengue adalah renjatan yang disebabkan oleh kebocoran plasma. Untuk mendeteksi kebocoran plasma pada infeksi dengue, digunakan kriteria WHO tahun 1997. Kriteria WHO 1997 ini seringkali tidak mampu mendeteksi adanya kebocoran plasma pada fase awal infeksi dengue. Penebalan dinding kandung empedu, walaupun merupakan salah satu penanda terjadinya kebocoran plasma fase awal, belum dimasukkan dalam kriteria WHO 1997 ini. Tujuan. Diketahuinya nilai duga positif dn peran pemeriksaan ultrasonografi dinding kandung empedu pada hari ketiga demam untuk mendiagnosis dini kebocoran plasma. Metodologi. Penelitian diagnostik pada pasien infeksi dengue yang dirawat di ruang rawat ilmu penyakit dalam gedung A RSCM pada bulan Januari 2011 – Juli 2011. Pemeriksaan ultrasonografi dilakukan pada hari ketiga demam, dan pemeriksaan darah perifer lengkap serta albumin dilakukan serial setiap hari. Kebocoran plasma dinilai dengan menggunakan kriteria WHO 1997. Hasil. Pada bulan Januari 2011 – Juli 2011 terdapat 69 pasien infeksi dengue yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pada hari ketiga demam, terdapat penebalan dinding kandung empedu pada 37 pasien dengan nilai duga positif sebesar 0,81. Kriteria WHO 1997 hanya mampu mendeteksi 12 pasien dengan kebocoran plasma pada hari ketiga demam. Selama perawatan, terdapat total 46 pasien yang mengalami kebocoran plasma berdasarkan kriteria WHO 1997. Simpulan. Pemeriksaan ultrasonografi penebalan dinding kandung empedu mempunyai nilai duga positif yang baik untuk mendeteksi kebocoran plasma secara dini dan memiliki peran dalam deteksi dini kebocoran plasma.
Kata kunci. Kebocoran plasma, penebalan dinding kandung empedu, ultrasonografi, kriteria WHO 1997, dengue


Background. Dengue infection is still a main health problem in Indonesia and can cause death without proper treatment. The main cause of death in dengue infection is shock due to plasma leakage. To detect plasma leakage in dengue, the WHO 1997 criteria is used. This criteria is weak to detect plasma leakage in early phase of dengue infection. The gall bladder wall thickening as an indicator of plasma leakage, which found in early phase, is not included in this criteria. Objectives. to determine the positive predictive value of gall bladder wall thickening and define the role of gall bladder wall ultrasound examination to detect the plasma leakage in early phase, at the third day of fever Metodologi. Diagnostic research on patients with dengue infection hospitalized in Internal Medicine Ward in Building A RSCM on Januari 2011 – July 2011. The ultrasound examination was done on the third day, and the complete blood count, albumin level was done daily. Plasma leakage was determinded by using WHO 1997 criteria. Results. On Januari 2011 – July 2011, there were 69 patients with dengue infection met inclusion and eksklusion criteria. On the third day of fever, we found 37 patients with gall bladder wall thickening with positive predictive value 0,81. The WHO 1997 criteria can only detect 12 patients with plasma leakage on the third day of fever. During hospitalization, there were total of 46 patients with plasma leakage detected by WHO 1997 criteria. Conclusion. The gall bladder wall thickening ultrasound examination have a good positive predictive value to detect early phase of plasma leakage and have a role on early detection of plasma leakage
Key words. Plasma leakage, gall bladder wall thickening, ultrasound, WHO 1997 criteria, dengue