Text
Korelasi foria dan amplitudo fusi vergen dengan miopia pada anak usia 8-12 tahun = The Correlation of Phoria and Vergence Fusion Amplitude with Myopia in Children Ages 8-12 Years
Tujuan: Untuk menilai korelasi antara foria dan amplitudo fusi vergen dengan besar miopia pada anak. Metode: Studi observasional potong-lintang berbasis populasi anak usia sekolah dasar (8-12 tahun). Kriteria inklusi adalah anak dengan miopia dengan visus terbaik pada kedua mata 6/6 dan mempunyai stereoskopis minimal 4800 sec arc. Anak dengan strabismus dieksklusi. Pemilihan subyek penelitian dilakukan dengan total sampling sedangkan pemilihan sekolah dengan purposive sampling. Hasil: Sejumlah 137 anak dianalisis. Terdapat korelasi linear positif lemah antara foria dengan besar miopia dengan nilai koefisien korelasi r=0,276 (p=0.001). Esoforia sebesar 1,78 PD terdapat pada miopia sebesar SE: -2,00 D sampai -2,99 D. Pada anak dengan usia yang lebih tua (≥ 10 tahun) koefisien korelasi (r) menjadi 0.308 (p=0.014). Tidak terdapat korelasi bermakna antara amplitudo fusi vergen (konvergen maupun divergen) dengan besar miopia. Nilai koefisien korelasi antara amplitudo fusi konvergen dengan miopia sebesar 0,083 (p=0,335) dan antara amplitudo fusi divergen dengan besar miopia sebesar 0,128 (p= 0,137). Kesimpulan: Terdapat korelasi positif lemah antara foria dengan besar miopia yang berarti bahwa semakin besar esoforia, maka semakin besar miopia. Pada anak dengan usia yang lebih tua, korelasi tersebut semakin kuat. Tidak terdapat korelasi bermakna antara amplitudo fusi vergen dengan besar miopia.
Kata kunci: Foria, esoforia, amplitudo fusi vergen, amplitudio fusi konvergen, amplitudo fusi divergen, miopia.
Objective: To evaluate the correlation between phoria and vergence fusion amplitude with the amount of myopia in children. Methods: Population-based, cross-sectional observational study in primary school age children (8-12 years). The inclusion criterias were myopia with best corrected visual acuity on both eyes were 6/6 dan had minimal stereopsis 4800 sec arc. Children with strabismus were excluded. The subject of the study was chosen by total sampling while the primary school was chosen by purposive sampling. Results: One-hundred and thirty seven children were analyzed. There was a weak positive linear correlation between phoria and myopia with the correlation coefficient was r = 0.276 (p = 0.001). Esophoria of 1.78 prism diopters was found in myopia of SE: -2.00 to -2.99 D. The correlation coefficient is larger (0.308; p=0.014) in children with older age (≥ 10 years). There was no significant correlation between neither convergence nor divergence fusion amplitude and myopia. The correlation coefficient were r = 0.083 (p = 0.335) and 0.128 (p = 0.137) respectively. Conclusion: There was a weak positive correlation between phoria and myopia which means that the greater esophoria would make the greater myopia. The correlation was stronger in subject with older age. There was no significant correlation between the vergence fusion amplitude and myopia.
Key words: Phoria, esophoria, vergence fusion amplitude, convergence fusion amplitude, divergence fusion amplitude, myopia.
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2012
- Pengarang
-
Ria Puspita Sari - Nama Orang
Gusti G. Suardana - Nama Orang
Tri Rahayu - Nama Orang
Saptawati Bardosono - Nama Orang - No. Panggil
-
T12019fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Studi Ilmu Kesehatan Mata., 2012
- Deskripsi Fisik
-
xiii, 53 lembar; Lamp. 7
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
NONE
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
T12019fk | T12019fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi