Text
Tingkat keamanan injeksi intrakameral cefuroxime dan levofloxacin sebagai profilaksis endoftalmitis pada fakoemulsifikasi.
Tujuan: untuk membandingkan tingkat keamanan injeksi intrakameral cefuroxime dan levofloxacin sebagai profilaksis endoftalmitis pada fakoemulsifikasi Desain: uji klinis acak tersamar tunggal Metode: 53 subjek dirandomisasi menjadi 2 kelompok perlakuan, yaitu kelompok yang mendapatkan intrakameral cefuroxime 1 mg/0,1 ml dan levofloxacin 500 µg/0,1 ml. Pengukuran objektif terhadap parameter endothelial cell count, ketebalan kornea, morfologi endotel kornea, dan reaksi inflamasi bilik mata depan dilakukan menggunakan specular microscope dan slit lamp biomikroskopi pada pre operasi, hari 1, hari 7, dan hari 30. Hasil: tidak didapatkan perbedaan yang bermakna secara statistik pada parameter endothelial cell count, ketebalan kornea, morfologi endotel kornea, dan reaksi inflamasi bilik mata depan baik pada hari 1, 7, maupun 30 (p>0,05). Kesimpulan: injeksi intrakameral levofloxacin 0,5% sama amannya dengan injeksi intrakameral cefuroxime dalam parameter endothelial cell count, ketebalan kornea, morfologi endotel kornea, dan reaksi inflamasi bilik mata depan sehingga injeksi intrakameral levofloxacin 0,5% dapat digunakan sebagai profilaksis terhadap endoftalmitis jika dilihat dari segi tingkat keamanan di atas.
Kata kunci: intrakameral antibiotik, endothelial cell count, ketebalan kornea, morfologi endotel kornea, reaksi inflamasi bilik mata depan.
Objective: to compare the safety of intracameral injection of cefuroxime and levofloxacin 0,5% ophthalmic solution at the conclusion of routine cataract surgery for the prophylaxis of endophthalmitis. Design: Single blind randomized clinical trial Methods: 53 eyes were randomized to receive 1 mg/0,1 ml cefuroxime or 500 µg/0,1 ml levofloxacin given intracamerally at the conclusion of cataract surgery. Endothelial cell count, corneal thickness, endothelial morphology, and anterior chamber reactions were determined by specular microscopy and biomicroscope, respectively, before, 1 day, 1 week, and 1 month after surgery. A p value of less than 0,05 was considered significant. Results: there were no statistical significant difference in the changes of endothelial cell count, corneal thickness, endothelial morphology, and anterior chamber reactions between eyes receiving intracameral cefuroxime and levofloxacin at 1 day, 1 week, and 1 month after surgery (p>0,05). Conclusion: intracameral levofloxacin 0,5% appeared to be as safe as intracameral cefuroxime in terms of endothelial cell count, corneal thickness, endothelial morphology, and anterior chamber reactions. The administration of intracameral levofloxacin 0,5% may be used as a prophylaxis of endophthalmitis in terms of safety.
Keyword : intracameral antibiotic, endothelial cell count, corneal thickness, endothelial morphology, anterior chamber reaction.
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2012
- Pengarang
-
Amania Fairuzia - Nama Orang
Soedarman Sjamsoe - Nama Orang
Johan A. Hutauruk - Nama Orang - No. Panggil
-
T12017fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Studi Ilmu Kesehatan Mata., 2012
- Deskripsi Fisik
-
xi, 55 lembar; Il., 25 cm; Lamp.5
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
NONE
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
T12017fk | T12017fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi