Text

Kemampuan peresapan dan konseling aktivitas fisik mahasiswa kedokteran di DKI Jakarta = Prescribing and Physical Activity Counseling Medical Student Competence

Angka morbiditas dan mortalitas beberapa penyakit tidak menular yang erat kaitannya dengan perilaku kurang gerak semakin meningkat. Dokter umum berperan dalam merubah pola perilaku kurang gerak di masyarakat, tetapi belum ada mata kuliah peresepan dan konseling aktivitas fisik di kurikulum fakultas kedokteran di DKI Jakarta. Tujuan : mengetahui hubungan tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku dalam peresepan aktivitas fisik dengan kemampuan dasar konseling aktivitas fisik mahasiswa kedokteran di DKI Jakarta. Metode: 106 subyek dipilih secara acak dari 5 fakultas kedokteran di DKI Jakarta, kemudian pengisian kuesioner (5 bagian). Hasil : diperoleh hasil Sebagian besar mahasiswa kepaniteraan klinik memiliki tingkat pengetahuan yang kurang (83%), rerata nilai pengetahuan subjek 4.09 dari 10 ± SD 1.50. 82,1% mahasiswa berpendapat peresepan aktivitas fisik adalah penting, rerata respon sikap subjek 28,65 dari 36 ± SD 5,47. 83% mahasiswa memiliki perilaku dalam peresepan aktivitas fisik yang cukup, rerata perilaku subjek 16.37 dari 24 ± SD 3.52. 52.8% mahasiswa menilai dirinya mampu dalam konseling aktivitas fisik, rerata penilaian diri kemampuan subjek 24,13 dari 36 ± SD 5.55. Kesimpulan: Terdapat hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan(p=0.02), sikap (p=0.001) dan perilaku (p=0.019) dalam peresepan aktivitas fisik dengan penilaian diri kemampuan konseling aktivitas fisik. variabel sikap adalah yang paling dominan berpengaruh terhadap penilaian diri kemampuan konseling aktivitas fisik (p = 0.001).
Kata kunci : peresepan aktivitas fisik, konseling aktivitas fisik, kemampuan, mahasiswa kedokteran.


Morbidity and mortality of several non-communicable diseases related to sedentary is increasing. Doctor play a role in changing the physical activity behavior patterns of sedentary in society, but there is no topic physical activity prescription and counseling in the curriculum of medical school in Jakarta. Purpose: determine the relationship level of knowledge, attitudes and prescribing behavior in physical activity with the self perceived competence of physical activity counseling medical students in Jakarta. Methods: 106 subjects were randomly selected from five medicine faculty in Jakarta, then filling the questionnaire (5 parts). Results: Most students have less knowledge level (83%), the average subjects knowledge value is 10 ± SD 4:09 1:50. 82.1% of students thought prescribing physical activity is important, the average subjects attitude response is 36 subjects 28.65 ± 5.47 SD. 83% of students with behavior in prescribing physical activity behavior sufficient, the averages students behavior is 16:37 of the 24 subjects ± SD 3.52. 52.8% of the students asses themselves competence in physical activity counseling, the average subject self perceived competence value is 36 ± 24.13 SD 5:55. Conclusion: There is a significant relationship between level of knowledge (p = 0.02), attitude (p = 0.001) and behavior (p = 0019) in prescribing physical activity with self perceived competence of physical activity counseling. Variable attitude is the most dominant influence on self perceived competence of physical activity counseling (p = 0.001).
Keywords: prescribing physical activity, physical activity counseling, competence, medical students

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2012
Pengarang

Maya Rahmawati - Nama Orang
Nani Cahyani - Nama Orang
Rachmad Wishnu Hidayat - Nama Orang

No. Panggil
T12006fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Ilmu Kedokteran Olahraga.,
Deskripsi Fisik
xii, 112 lembar; Lamp.10
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T12006fkT12006fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Kemampuan peresapan dan konseling aktivitas fisik mahasiswa kedokteran di DKI Jakarta = Prescribing and Physical Activity Counseling Medical 
Student Competence

Related Collection