Skripsi
Faktor yang berhubungan dengan keterlambatan pasien tuberkulosis mendatangi pelayanan kesehatan ditinjau dari segi kadar BTA positif. = The Factors Associated with Delay of Tuberculosis Patients to Seek for Treatment to the Healthcare Center, viewed from the Positive Acid Fast Bacilli Staining Results.
Program kontrol TB merupakan hal yang penting dalam manajemen kesehatan masyarakat terhadap penyakit infeksi. Kesuksesan program ini sangat bergantung kepada usaha untuk meminimalisir jarak antara onset gejala dengan awal dimulainya terapi. Keterlambatan yang lebih tinggi akan mengakibatkan keparahan penyakit, yang salah satu tolak ukurnya dapat dilihat dari kadar BTA positif. Penelitian ini dilakukan dengan desain potong lintang terhadap data dasar untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi keterlambatan pasien mendatangi pelayanan kesehatan di Nusa Tenggara Timur. Dari 232 pasien, 190 (81,9%) datang setelah 1 bulan terjangkit penyakit. Mayoritas pasien tinggal di Kupang Kota (39,7%), berusia 15-25 tahun (37,5%), jenis kelamin laki-laki (62,9%), setelah menikah (53,4%), bekerja (51,7%), berpenghasilan rendah (94,8%), dan mengecap pendidikan ≤ 6 tahun (34,1%). Dari semua faktor yang ada, hanya satu faktor yang memiliki hubungan, yaitu masalah tempat tinggal. Apabila pasien tinggal di daerah rural, keterlambatan akan dicegah sebesar 0,41 kali dibandingkan dengan pasien yang tinggal di daerah urban ditinjau dari kadar BTA positif.
Kata kunci : keterlambatan pasien, Nusa Tenggara Timur, pelayanan kesehatan, TB, BTA positif.
TB control program is an important aspect in the community health management to infectious diseases. The success of this program greatly relies on the measures taken to minimmalize the length of period between the onset of symptoms and the initiation of therapy. A high delay will result in increased severity of disease; one of its parameters is the positive acid fast bacilli (AFB) staining results. This study was conducted using cross sectional design to the healthcare center in East Nusa Tenggara. From 232 patients, 190 (81,9%) of the patients seek for treatment after they had disease for one month. The majority of patients lived in Kupang Kota (39,7%) aged 15-25 years old (37,5%) were males (62,9%), were married (52,4%), and had an occupation (51,7%), with low income (94,8%) and received ≤ 6 years of education (34,1%). From all of the existing factors, only one factor was found to have an association, which is location of residency. If the patients lived in rural area, the delay wil be prevented by as much as 0,41 times compared to patients who lived in urban area, viewed from the level of positive AFB results.
Keywords : patients delay, East Nusa Tenggara, healthcare, TB, Positive AFB.
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2010
- Pengarang
-
Naufal Anasy - Nama Orang
Trevino Aristarkus Pakasi - Nama Orang - No. Panggil
-
S10282fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 Reguler., 2010
- Deskripsi Fisik
-
ix, 23 lembar
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
S10282fk
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
| S10282fk | S10282fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi