Skripsi

Perbedaan Gambaran Indurasi Uji Tuberkulin antara Pasien TB Paru di Rumah Sakit Persahabatan Jakarta dan Kelompok Kontrol di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia antara Tahun 2010-2011. = Differences of Induration of Tuberculin Test between Pulmonary TB Patients in Persahabatan Hospital Jakarta and Non-TB Patient in Faculty of Medicine University of Indonesia between 2010-2011.

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perbedaan rerata indurasi antara pasien TB paru dan kelompok kontrol serta melihat perbedaan banyaknya subjek dengan kepositifan indurasi berdasarkan cut-off 14,5 mm yang diperoleh melalui penelitian ini. Uji tuberkulin (tuberculin skin test/TST) merupakan suatu alat bantu diagnostik untuk mendeteksi tuberkulosis. Kepositifan uji tuberkulin dilihat dari ukuran indurasi yang timbul setelah 48-72 pasca penyuntikan. Pada penelitian ini, dilakukan uji tuberkulin pada pasien yang sudah didiagnosis TB berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisis dan sputum BTA, serta pada kelompok kontrol. Sampel penelitian dipilih dengan cara consecutive sampling dengan memasukkan semua sampel yang memenuhi kriteria inklusi hingga jumlahnya terpenuhi. Sampel penelitian terdiri dari 60 subjek pasien TB paru dan 60 subjek kontrol yang merupakan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia semester 2-6 yang belum menjalankan kepaniteraan klinik dan belum mendapatkan riwayat TB paru sebelumnya. Dari 60 subjek kelompok pasien dan 60 subjek kelompok kontrol tersebut diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin, usia, riwayat pendidikan, dan pekerjaan sebagai sebaran data sosiodemografi. Selain itu, dilakukan pengelompokan jumlah pasien dan kontrol berdasarkan ukuran indurasi yang muncul berdasarkan cut-off 14,5 mm yang diperoleh pada penelitian ini. Dari data tersebut didapatkan ukuran indurasi > 14,5 mm terdapat pada 24 orang pasien TB paru dan 12 orang kelompok kontrol, sedangkan ukuran indurasi < 14,5 mm terdapat pada 36 orang pasien TB paru dan 48 orang kelompok kontrol. Sementara itu, dari hasil uji normalitas pada data indurasi didapatkan nilai p = 0,20 (p > 0,05) yang memperlihatkan sebaran data yang normal sehingga ukuran pemusatan data ditampilkan dalam bentuk rerata/mean dan ukuran penyebaran data ditampilkan dalam bentuk standar deviasi. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh rerata indurasi pada kelompok pasien sebesar 11.40 mm ± SD 7,093 dan rerata indurasi pada kelompok kontrol sebesar 8.98 mm ± SD 5,976. Berdasarkan uji kemaknaan (Uji T tidak berpasangan), didapatkan perbedaan rerata indurasi yang bermakna antara pasien TB paru dan kelompok kontrol dengan nilai p = 0,046. Selain itu, dari hasil analisis asosiasi antara kategori subjek dengan kepositifan indurasi dengan menggunakan chi-square, diperoleh nilai yang bermakna dengan p = 0,009. Dari hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rerata indurasi dan perbedaan banyaknya subjek dengan kepositifan indurasi antara pasien TB paru dengan kelompok kontrol.
Kata kunci : TB paru, uji tuberkulin, indurasi, pasien TB paru, kelompok kontrol.



The purpose of this study was to determine differences between mean induration of pulmonary TB patients and control groups as well as the difference in the number of subjects with induration positivity based on cut-off 14.5 mm obtained through this research. Tuberculin test is still one of tools to detect tuberculosis suspected. The positivity of tuberculin skin test seen arising from the size of induration after 48-72 post-injection. In this research, we do tuberculin test in patients which already diagnosed with TB based on anamnesis, physical examination and sputum smear, as well as in the control group. Samples were selected by consecutive sampling by including all samples that meet the criteria for inclusion until the numbers are met. Sample consisted of 60 patients with pulmonary tuberculosis and 60 subjects as a control group who are students of the Faculty of Medicine University of Indonesia 2 nd - 6 th semester that has not run a clinic and have not received previous history of pulmonary tuberculosis. From 60 subject groups of patients and 60 controls, subjects were classified by sex, age, history of education, and job level to see the distribution of socio-demographic data. Moreover, the number of patients and controls also grouped based on the size of induration that appears with cut-off of 14.5 mm obtained in this research. The obtained data shows that the size of induration > 14.5 mm found in 24 people of pulmonary TB patients and 12 control group, whereas the induration size < 14.5 mm found in 36 patients and 48 of the control group. Meanwhile, the results of normality test on induration (numeric data) obtained p-value = 0.20 (p > 0.05) which shows a normal distribution of data so that the size of the centralization of data displayed in the form of average / mean and spread of the data presented in the form of standard deviation. Based on calculations, the mean of induration in the patient group have a value 11 : 40 mm ± SD 7.093 and mean of induration in the control group have a value 8.98 mm ± 5.976 SD. Based on the significance test (unpaired T test), found significant differences in mean of induration between pulmonary TB patients and control group with p-value = 0.046. In addition, the results of the analysis of associations between categories of subjects with induration positivity by using the chi-square, significant values obtained with p = 0.009. From the results above, it can be concluded that there are differences in the mean of induration and the difference number of subjects with positivity in induration between pulmonary TB patients in the control group.
Keywords : pulmonary tuberculosis, tuberculin test, induration, pulmonary TB patients, control group.