Skripsi

Akurasi Uji Tuberkulin Untuk Uji Diagnostik dan Uji Penapisan TB Paru pada Orang Dewasa di Jakarta Pada Tahun 2011. = Accuration of tuberculin test as diagnostic and screening test for Adult in Jakarta by year 2011.

Tuberkulosis adalah penyakit yang menjadi salah satu masalah besar kesehatan masyarakat di Indonesia dan Indonesia merupakan negara dengan insidensi ketiga terbesar di dunia. Untuk memutus mata rantai penularan dibutuhkan penapisan tuberkulosis (TB) dan diagnostik TB yang dapat digunakan pada semua kelompok usia. Uji tuberkulin mempunyai kelebihan dan juga kekurangan dalam hal ini. Penilaian akurasi uji tuberkulin sebagai alat penapisan dan juga alat diagnostik perlu dikaji ulang. Penelitian ini memperlihatkan akurasi uji tuberkulin dengan sebelumnya dilakukan penentuan nilai cut off uji tuberkulin sebagai uji diagnostik dan uji penapisan pada orang dewasa. Nilai cut off uji tuberkulin bisa dipertimbangkan sebagai uji diagnostik/penapisan dengan memperhitungkan spesivitas, sensitivitas, nilai duga positif, dan nilai duga negatif uji tuberkulin pada penelitian ini. Penelitian ini dilakukan dengan metode potong lintang pada pasien TB paru dewasa dan subjek sehat sebagai kontrol. Sampel penelitian diambil dengan metode consecutive sampling pada bulan Januari 2009 – April 2011 di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Poliklinik Paru RS Persahabatan Jakarta. Analisis dilakukan dengan menetukan titik cutoff dari kurva ROC. Hasil penelitian menunjukkan dua titik cutoff, yaitu 14,5 mm dan 9,5 mm. Cut off 14,5 mm memiliki sensitivitas sebesar 40%, spesifisitas sebesar 80%, nilai duga positif 67%, dan nilai duga negatif 57%. Sedangkan cut off 9,5 mm memiliki sensitivitas 67%, spesifisitas 53%, nilai duga positif 59%, dan nilai duga negatif 62%. Dengan kesimpulan pada nilai cut off 14,50 mm, cukup baik digunakan untuk uji diagnostik uji tuberkulin TB Paru, sedangkan pada nilai cut off 9,5 mm, uji tuberkulin cukup baik digunakan sebagai uji penapisan tuberkulosis paru. Namun, diperlukan anamnesis dan pemeriksaan lanjutan untuk keperluan klinis.
Kata Kunci : cut off, uji tuberkulin, uji diagnostik dan penapisan, TB paru, dewasa.



Tuberculosis is a disease that became one of the major public health problem in Indonesia and Indonesia is the country with the world's third largest incidence. To break the transmission chain, it requires screening and diagnostic test that can be used on all age groups. Tuberculin test has advantages and also disadvantages. The accuracy assessment of tuberculin test as a screening and diagnostic tools also need to be reassessed. This study shows the accuracy of the tuberculin test previously performed with the determination of cut-off value of tuberculin test as a diagnostic test and screening test in adults. Cut-off value of tuberculin test can be considered as a diagnostic test / screening taking into account spesificity, sensitivity, positive expected value, and negative expected value of tuberculin tests in this study. This research was conducted with a cross-sectional method in adult pulmonary TB patients and healthy subjects as controls. The samples taken by the method of consecutive sampling in January 2009 - April 2011 at the Faculty of Medicine, University of Indonesia and Lung Outward Room RS PERSAHABATAN Hospital, Jakarta. The analysis was done by determine cutoff point of the ROC curve. The results showed two cutoff points, namely 14.5 mm and 9.5 mm. Cut off 14.5 mm had a sensitivity of 40%, specificity 80%, positive expected value 67%, and negative expected value 57%.While the cut-off of 9.5 mm has a sensitivity of 67%, specificity 53%, positive expected value 59%, and negative expected value 62%. And the conclusion is, with the cut-off value of 14.50 mm, fairly well used for diagnostic tests for Pulmonary TB, whereas the cut-off value of 9.5 mm, tuberculin test is good enough to use as a screening test of pulmonary tuberculosis. However, history and further investigation is needed for clinical purposes.
Keywords: cut off, tuberculin test, diagnostic test, screening, pulmonary tuberculosis, adult.