Skripsi

Hubungan faktor tingkat pendidikan ibu dan jumlah anak dalam keluarga terhadap prevalensi stuting pada balita di desa Anin, kabupaten Timor Tengah Selatan, provinsi Nusa Tenggara Timur. = The Relationships Between Mother's Formal Education and Number of Children in Family with Prevalence of Stunting of Children Under Five Years Old in Anin Village, Timor Tengah Selatan District, Nusa Tenggara Timur.

Indonesia merupakan negara kelima dengan prevalensi balita stunting tertinggi di dunia dengan jumlah mencapai 7,6 juta balita. Banyak faktor yang diduga berkontribusi terhadap terjadinya stunting pada balita, diantaranya adalah tingkat pendidikan ibu dan jumlah anak dalam keluarga. Kedua hal tersebut berpengaruh terhadap pola asuh ibu dan jumlah asupan nutrisi yang memadai bagi balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan ibu dan jumlah anak dalam keluarga dengan persentase stunting pada balita di Desa Anin, Kabupaten TTS, Nusa Tenggara Timur. Penelitian ini adalah sebuah studi komparatif deskriptif analitik dengan desain cross-sectional dan jumlah sampel sebesar 93 balita. Status gizi stunting ditentukan berdasarkan perhitungan skor Z dari data sekunder antropometri pada bulan Oktober 2010. Pada hasil didapatkan persentase kejadian stunting adalah sebesar 68,8% dari total responden.Analisis bivariat menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan ibu (p : 0,833) dan jumlah anak dalam keluarga (p : 0,992) terhadap angka kejadian stunting di Desa Anin. Pada penelitian ini belum didapatkan hasil yang menunjukkan adanya hubungan bermakna antara tingkat pendidikan ibu dan jumlah anak dalam keluarga terhadap angka kejadian stunting pada balita. Untuk ke depannya, penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan jumlah sampel yang lebih besar dan memasukkan faktor lain yang belum dimasukkan pada penelitian ini. Pemerintah dan lembaga terkait diharapkan dapat terus meningkatkan upaya dalam mengatasi permasalahan gizi balita yang masih sangat tinggi di Indonesia. Kata Kunci : Stunting, Tingkat Pendidikan Ibu, Jumlah Anak dalam Keluarga, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur.



Indonesia is the fifth country with the highest prevalence of stunted children in the world. Many factors are thought to contribute to the occurrence of stunted children under five, including the level of maternal education and number of children in the family. Both of these affect the mother-to-toddler child care and an adequate amount of nutrition for children. This study aims to determine the relationship between maternal education level and number of children in families with the percentage of stunted under-five-children in the village of Anin, TTS District, East Nusa Tenggara. This is a comparative analytical study with cross- sectional design and a total sample of 93 toddlers. Stunted nutritional status is determined based on the calculation of Z scores of anthropometric data in October 2010. The results of obtained the percentage of stunted incident amounted to 68.8% of the total respondents. Bivariate analysis with Chi-square test showed that there was no significant correlation between level of maternal education (p : 0.833) and number of children in the family (p : 0.992) on the incidence of stunting in the village of Anin. This study has not obtained results that indicate a significant relationship between maternal education level and number of children in families on the incidence of stunted children under five. For the future, further research is expected to use a larger sample size and include other factors that have not been included in this study. Government and related agencies are expected to continue to intensify efforts to address nutrition problems in Indonesia. Keywords: Stunting, Mother’s Education Level, Number of Children in Family, West Timor, East Nusa Tenggara.