Skripsi

Hubungan antara derajat proteinuri berdasarkan pemeriksaan tes carik celup dengan teknik persalinan pada kasus preeklamsi berat di RS Cipto Mangunkusumo tahun 2008. = Relation Between Level of Proteinuria Due To Dipstick Test and Mode Delivery in Severe Case of Pre-eclampsia : Research in Cipto Mangunkusumo Hospital on 2008.

Tujuan :Mengetahui sebaran teknik serta hubungan derajat proteinuria pada preeklamsiaa berat dengan teknik persalinan. Metode : Penelitian ini dilakukan dengan metode cross-sectional di rumah sakit Cipto Mangunkusumo pada periode 1 Januari - 31 Desember 2008. Data merupakan data sekunder yang diambil dari rekam medis pasien. Penelitian ini dilakukan pada 168 rekam medis dengan kasus preeklamsia berat dan 13 kasus di antaranya merupakan kehamilan kembar. Hasil : Usia responden: 30 (17-44) tahun, tekanan darah; sistolik: 160 (120-240) mmHg, diastolik: 100 (70-160) mmHg, status kehamilan; gravida 2(1-7), paritas 1 (0-6), aborutus: 0(0-4). Ibu preeklamsia dengan derajat proteinuria +2 dan +3 berturut turut adalah 125 (74,4%), 43(25,6%). Sebaran teknik persalinan spontan, bantuan dan sectio cesaria secara berturut-turut pada 125 kasus proteinuria positif 2 ialah 40 (32%), 14 (11,2%), dan 71 (56,8%). Sedangkan angka kejadian teknik persalinan spontan, bantuan dan sectio cesaria berturut-turut pada 43 kasus proteinuria positif 3 ialah 19 (44,2%), 3 (7%), dan 21 (48,8%).Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan bermakna antara derajat proteinuria positif 2 dan positif 3 berdasarkan uji carik celup dengan teknik persalinan (p = 0,319). Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara derajat proteinuria yaitu +2 dan +3 pada kasus preeklamsi berat dengan teknik persalinan, namun kesimpulan ini diambil dengan jumlah sampel minimal belum tercapai. Sebaran teknik persalinan pada ibu preeklamsi berat +2, berturut turut spontan, bantuan dan sectio adalah 32 %; 11,2 %; 56,8 %. Sedangkan pada ibu dengan proteinuria +3 adalah 44,2% ; 7 % ; 48,8%.
Kata kunci : Preeklamsia berat, proteinuria, teknik persalinan,section caesaria.



Purpose : Knowing distribution and the relation between level of proteinuria in severe preeclampsia with mode of delivery. Method : The research is done with cross-sectional method at Cipto Mangunkusumo Hospital in 1 st January until 31 December 2008. The data taken is secondary data from medical record. Sample for this research are 168 medical record, and 13 cases were gemelli. Result : Responden ages: 30 (17-44) years, blood pressure; systolic: 160 (120-240) mmHg, dyastolik: 100 (70-160) mmHg, pregnant state; gravida 2(1-7), paritas 1 (0-6), abortus: 0(0- 4). From 168 cases, 125 (74,4%) cases are severe preeclampsia with level of proteinuria +2, and others, 43 (25,6%) cases proteinuria +3. Distribution of spontaneus delivery, vacuum and induction and sectio cesarean in 125 cases,with level proteinuria +2 are 40 (32%), 14 (11,2%), dan 71 (56,8%), and in 43 cases with level proteinuria +3 are 19 (44,2%), 3 (7%), dan 21 (48,8%). The research show theres no relation between level proteinuria +2 and +3 based on dipstick test in severe cases of preeclampsia and mode of delivery p(0,319). Conclusion : No relation between level of proteinura +2 and +3 based on dipstick test in severe case of preeclampsia and mode of delivery (p = 0,319). Distribution mode of delivery in severe preeclampsia cases with proteinuria +2 following, spontaneus, vacuum and induction, and sectio are32 %; 11,2 %; 56,8 %, and then in severe preeclampsia with proteinuria +3 44,2% ; 7 % ; 48,8%.
Keyword: Severe preeclampsia, proteinuria, mode of delivery, sectiocaesaria.