Skripsi

Influence of 20% aloe vera precipitate gel in accelerating dermal wound healing using optical coherence tomography : an animal study.

Background: Wound healing is a complex and dynamic process in which the main goal is tissue restoration into as closely as possible to its normal state. Aloe vera is proposed to promote wound healing by stimulating fibroblast growth, and activate macrophages. However, the effect of this substance in animal and clinical studies is inconclusive. Aim: To evaluate the efficacy of 20% aloe vera precipitate in accelerating wound healing, to study the effect of duration of application on wound healing acceleration and to provide base for the efficacy of OCT in assessing dermal wound healing. Methods: 12 female Swiss-Webster mice were divide randomly into 4 groups of intervention (AV precipitate gel application for 5 days, ethanol 50% for 5 days, AV precipitate gel application for 10 days and ethanol 50% for 10days). Incisional wound was made and covered with gel (according to respective intervention group) once daily. OCT measurement was taken every alternate day and animal were euthanize at the end of experiment and tissue sample were taken for histopathology examination. Results: The findings from this experimental study showed no significant acceleration of wound healing (in all parameters) in mice following administration of intervention once daily, as compared to control group with daily application of 50% ethanol. The comparison between 5 days and 10 days application revealed no statistical difference between the two group concluding that application for 5 days showed similar outcome as 10 days of application. Lastly, there is not enough evidence to support the efficacy of OCT in visualizing tissue repair compared to histopathological examination. Conclusion: To conclude, in this experiment, aloe vera did not accelerate wound healing, application for 5 days showed similar outcome as 10 days of application and there is not enough evidence to support the efficacy of OCT in visualizing tissue repair.
Keywords: Wound healing, aloe vera, precipitate, OCT.



Latar Belakang: Penyembuhan luka merupakan proses yang kompleks dan dinamis di mana tujuan utamanya adalah restorasi jaringan seperti dengan keadaan normal. Aloe vera diusulkan untuk mempercepat penyembuhan luka dengan merangsang pertumbuhan fibroblast, dan mengaktifkan makrofag. Namun, efek dari zat ini dalam studi hewan dan klinis tidak konsisten. Tujuan: Mengevaluasi efektivitas presipitat lidah buaya 20% dalam mempercepat penyembuhan luka, mempelajari efek dari durasi aplikasi pada penyembuhan luka dan untuk menyediakan dasar untuk keberhasilan OCT dalam menilai penyembuhan luka. Metode: 12 tikus betina Swiss-Webster dibagi secara acak menjadi 4 kelompok intervensi (AV endapan gel aplikasi untuk 5 hari, etanol 50% selama 5 hari, endapan aplikasi gel AV selama 10 hari dan etanol 50% untuk 10days). Luka insisi dibuat dan ditutupi dengan gel (menurut kelompok intervensi masing- masing) sekali sehari. Pengukuran OCT diambil setiap dua hari dan pada akhir eksperimen, hewan dikorbankan dan sampel jaringan diambil untuk pemeriksaan histopatologi. Hasil: Hasil penyelidikan tidak menunjukkan percepatan penyembuhan luka yang signifikan (dalam semua parameter) antara kelompok intervensi dan kontrol (etanol 50%). Perbandingan antara aplikasi 5 hari dan 10 hari juga tidak menunjukkan perbedaan bermakna maka dapat disimpulkan bahawa aplikasi selama 5 hari cukup untuk menunjukkan hasil yang sama seperti aplikasi 10 hari. Terakhir, tidak ada bukti yang cukup untuk mendukung kemanjuran OCT dalam memvisualisasi perbaikan jaringan dibandingkan dengan pemeriksaan histopatologi. Kesimpulan: Studi ini menunjukkan bahwa ada kecenderungan untuk efek dari lidah buaya dalam penyembuhan luka serta memberikan dasar untuk penelitian lebih lanjut.
Keywords: Penyembuhan luka, lidah buaya, endapan, OCT.