Skripsi

Comparison between the effect of precipitate and supernatant aloe vera gel on experimental cutaneous wound healing using Optical Coherence Tomography (OCT). = Perbandingan antara pengaruh endapan dan supernatan aloe vera gel dalam eksperimental penyembuhan luka kulit menggunakan Optical Coherence Tomography (OCT).

Background: Wound healing is a fundamental response to injured tissue that results in the restoration of tissue integrity. It involves three overlapping phases which are inflammation, proliferation, and remodeling. Acceleration in wound healing with an extra stimulation of a factor can decrease the time of patient motionless and therapeutic costs. One of the famous herbs that promote wound healing is aloe vera. Despite well known for its therapeutic effect, several studies reported inconclusive evidence regarding this. Besides, lack of evidence to postulate the superior effect of two components of aloe vera which are the precipitate and supernatant. Objective: This study evaluates the wound healing properties of aloe vera on dermal wound healing in mice. Study compares the effects of precipitate and supernatant in promoting tissue repair. Evaluation takes place by using optical Coherence Tomography (OCT) and is comparable with histopathology study. Methods: Twelve male mice were randomly divided into four groups (precipitate, supernatant, control 50% ethanol, and normal). 200 mg of aloe vera was extracted and filtered to yield precipitate and supernatant. A standardized 2 cm longitudinal incision wound was created with approximately 0.2 cm in depth. All mice were given topical aloe vera, 0.5 g each, once daily and assessment of wound surface was performed using OCT. The animals were sacrificed on day 10 to evaluate histopathologically. Results: R parameter from the OCT was utilized to analyze the data. There is no significant difference in the treatment effect between aloe vera treated group and control on day 10 post-injury. Treated animals with precipitate did not differ significantly from supernatant treated group. Nevertheless, from histopathology analysis, precipitate showed better wound reepithelialization, collagen formation and angionesis despite having numerous inflammatory cells. Conclusion: OCT using R parameter is not the best choice to detect wound healing. Nevertheless, from histopathological perspective, aloe vera accelerates wound healing and precipitate aloe vera gel does have a superior effect from supernatant in promoting wound healing.
Keywords: Wound healing, aloe vera, precipitate, supernatant, OCT.



Latar belakang: Penyembuhan luka adalah asas kepada tindak balas tisu yang tercedera dengan mengembalikan integriti tisu. Ini melibatkan tiga fase tumpang tindih iaitu peradangan, proliferasi, dan remodeling. Akselerasi dalam penyembuhan luka dengan faktor stimulasi tambahan dapat mengurangi waktu immobilisasi pasien dan biaya pengobatan. Salah satu herbal terkenal yang dapat mempromosikan penyembuhan luka adalah lidah buaya. Walaupun aloe vera terkenal dengan efek terapeutiknya, beberapa penelitian melaporkan bukti yang tidak jelas mengenai hal ini. Tambahan pula,kurangnya bukti untuk mengatakan efek yang lebih baik antara dua komponen aloe vera iaitu endapan dan supernatant. Tujuan: Penelitian ini mengevaluasi sifat penyembuhan luka aloe vera pada tikus. Studi membandingkan efek endapan dan supernatant dalam mempromosikan perbaikan jaringan. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan alat Optical CoherenceTtomography (OCT) dan hasil dibandingkan dengan studi histopatologi. Metode: Dua belas ekor tikus dibagi secara acak menjadi empat kelompok (endapan, supernatant, kontrol etanol50%, dan normal). 200 mg aloe vera diekstraksi dan disaring untuk menghasilkan endapan dan supernatan. Luka sayatan standar sepanjang 2 cm dibuat dengan kedalaman sekitar 0.2 cm. Semua tikus diberi topikal aloe vera 0,5 g masing-masing, sekali sehari dan penilaian permukaan luka dilakukan dengan menggunakan OCT. Pada hari ke-10, semua tikus dikorbankan untuk evaluasi histopatologi. Hasil: Parameter R dari OCT digunakan untuk menganalisis data. Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam efek pengobatan antara kelompok aloe vera dan kontrol pada hari ke-10 pasca-cedera. Tikus yang diberi endapan tidak berbeda secara significant dari kelompok yang diberi supernatant. Walaupun demikian, analisa secara histopatologi menunjukkan endapan lebih baik dalam reepithelialisasi luka, pembentukan kolagen dan angiogenesis walaupun memiliki banyak sel inflammasi. Kesimpulan: OCT dengan menggunakan parameter R adalah bukan pilihan terbaik untuk mendeteksi penyembuhan luka. Namun demikian, dari perspektif histopatologi, aloe vera dapat mempercepat penyembuhan luka dan endapan aloe vera gel memang memiliki efek yang lebih unggul dari supernatan dalam mempromosikan penyembuhan luka.
Kata kunci: Penyembuhan luka, aloe vera, endapan, supernatant, OCT.

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2011
Pengarang

Nurrashida binti Mok Hallim - Nama Orang
Kusmardi - Nama Orang

No. Panggil
S11043fk
Penerbit
Jakata : FKUI.,
Deskripsi Fisik
xviii, 57 lembar; il., 30 cm; lamp. 3
Bahasa
English
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
-
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
S11043fkS11043fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Comparison between the effect of precipitate and supernatant aloe vera gel on experimental cutaneous wound healing using Optical Coherence Tomography (OCT). = Perbandingan antara pengaruh endapan dan supernatan aloe vera gel dalam eksperimental penyembuhan luka kulit menggunakan Optical Coherence Tomography (OCT).

Related Collection


WhatsApp

Halo Sobat Medi 👋

Ada pertanyaan atau hal yang bisa kami bantu?

Layanan WA Perpustakaan FKUI
Senin - Jumat 08.00 - 16.00 WIB
Pesan yang masuk di luar waktu operasional (di atas) akan direspon pada hari kerja berikutnya.