Skripsi
Pengaruh bacillus thuringiensis israelensis dalam pemberantasan larva aedes dalam tempat penampungan airdi kelurahan Rawasari dan Cempaka Putih Barat, Jakarta Pusat. = Influence of Bacillus thuringiensis israelensis in Eradication of Aedes’ Larval in Water Reservoirs on Rawasari and West Cempaka Putih, Central Jakarta.
Demam berdarah dengue (DBD) telah menjadi masalah kesehatan yang signifikan di Indonesia. DKI Jakarta sebagai kota dengan insiden DBD tertinggi di dunia perlu mengambil langkah yang tepat dan efektif dalam memberantas penyakit tersebut. Pemberantasan DBD hingga kini hanya dapat dilakukan melalui pemberantasan vektor antara lain dengan cara fisik, kimia, maupun biologis.Pemberantasan vektor secara biologis menggunakan Bacillus thuringiensis israelensis (Bti) terbukti tidak kalah efektif, bahkan lebih murah dan mudah, dari pemberantasan sarang nyamuk secara tradisional dengan pemberantasan sarang nyamuk berkala. Dalam penelitian ini Bti bentuk larutan dosis 4 mL/m2 diteteskan pada tempat penampungan air (TPA) untuk membunuh larva Aedes. Survei dilakukan dua kali di daerah zona merah DBD: Kelurahan Rawasari dan Cempaka Putih Barat, Jakarta Pusat, pada tanggal 28 Maret dan 25 April 2010. Pengambilan data dilakukan di 100 rumah dengan single-larval method, yaitu mengambil satu larva di setiap container yang kemudian diidentifikasi menggunakan mikroskop. Container yang termasuk TPA di kedua daerah kemudian dilihat persebarannya dan diuji McNemar untuk mengetahui pengaruh Bti di daerah penelitian. Disimpulkan Bti yang diaplikasikan tidak efektif memberantas larva Aedes dalam TPA disebabkan efek pengenceran ditambah bentuk sediaannya yang kurang tepat. Adapun bak mandi adalah TPA yang paling banyak ditemukan dan paling banyak positif larva di kedua kelurahan penelitian.
Kata Kunci : Bacillus thuringiensis israelensis; Cempaka Putih Barat; larva Aedes; Rawasari; tempat penampungan air; vektor.
Dengue haemorrhagic fever (DHF) has become a significant threat in Indonesia. DKI Jakarta, with the highest DHF incidents, has to take a more effective way to eliminate the disease. Until today, the elimination of DHF can only be done with the eradication of its vector by physical, chemical, or biological means. Biological eradication of the vector using Bacillus thuringiensis israelensis (Bti) is proven not less in effectivity; it is even more cost-effective and easier to do than traditional mosquito survey. In this research, Bti solution of 4 mL/m2 is dripped into water containers to kill Aedes larval. The survey itself had been held two times in DHF red zones: Rawasari and West Cempaka Putih, Central Jakarta, at 28th of March and 25th of April 2010. Data collected from 100 houses was analyzed using single-larval method, which took one larval in the reservoir then identified it using microscope. The distribution of water reservoirs would then be analyzed and their larval positivity would be tested with McNemar test. Bti effect in water reservoirs would be shown from their positivity after Bti application. The conclusion is that the applicated Bti is not effective in eradicating Aedes’ larval in water reservoirs because the Bti tend to be dissoluted in solution form. Bathtubs are the most reservoirs found and the most reservoirs with positive findings of larval on both of the villages.
Keywords : Aedes larval; Bacillus thuringiensis israelensis; Rawasari; vector; water reservoir; West Cempaka Putih.
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2010
- Pengarang
-
Christopher Surya Suwita - Nama Orang
Saleha Sungkar - Nama Orang - No. Panggil
-
S10239fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 Reguler., 2010
- Deskripsi Fisik
-
xi, 40 lembar; il., 30cm; lamp.3
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
S10239fk
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
| S10239fk | S10239fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi