Skripsi
Efek ekstrak air akar acalypha indica linn 6 mg pada kelumpuhan sambungan neuromuskular akibat penyuntikan pankuronium bromida 0,1 mg pada bufo melanostictus scheider.
Berbagai obat-obatan yang digunakan untuk pengobatan kelainan sambungan neuromukular, misalnya Myasthenia Gravis saat ini belum memberikan hasil yang memuaskan, karena memiliki efek samping yang merugikan dan harganya cukup mahal. Akar kucing (Acalypha indica Linn.) telah terbukti memiliki efek antiinflamasi, antibiotik, anthelmintik, diuretik, laksatif dan hemostatis. Namun, belum pernah dibuktikan memiliki efek neuroterapi. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek neuroterapi ekstrak air akar Acalypha indica Linn secara in vivo pada katak. Penelitian dilakukan pada 3 kelompok percobaan, yaitu kontrol negatif berupa pemberian air, kontrol positif diberikan piracetam, dan kelompok ekstrak 6 mg (10 mg/kgBB). Setiap katak disuntik pankuronium bromida 0,1 mg subkutan sebagai pelumpuh otot dan ditunggu sampai katak mengalami kolaps. Setelah katak kolaps diberi perlakuan sesuai dengan kelompok masing-masing. Efek neuroterapi ditentukan berdasarkan kemampuan katak untuk pulih kembali setelah mengalami kelumpuhan. Dari hasil analisis ditemukan terdapat perbedaan bermakna antara kelompok kontrol negatif dan kelompok ratak 6 mg (p = 0,00), dan terdapat perbedaan tidak bermakna antara kelompok kontrol positif dengan kelompok ekstrak 6 mg (p = 0,378). Disimpulkan bahwa ekstrak air akar tanaman Acalypha indica Linn. dengan dosis 6 mg memiliki efek neuroterapi secara in vivo yang sebanding dengan piracetam.
Kata kunci: neuroterapi, Acalypha indica Linn, in vivo, Bufo melanostictus Schneider.
Currently, the drugs that were used for the treatment of neuromuscular junction disease, for example Myasthenia Gravis haven’t given any good effect, because most of them are expensive and possess many side effect . Akar kucing (Acalypha indica Linn.) has been proved to have an antiinflamatory, antibiotic, antihelmintic, diuretic, laxative dan hemostatic effect. But it hasn’t been proved to have a neurotherapeutic effect. This research is aimed to prove neurotherapeutic effect of Acalypha indica Linn’s root extract in vivo. The research used three experimental groups, negative control group which use water, positive control group which use piracetam and extract group 6 mg (10 mg/kgBW) dose. Each frog is injected with pancuronium bromide 0,1 mg subcutaneous as a muscle relaxant and waited until it collapse. After the frog collapse, it will get a treatment depends on its group. The neurotherapeutic effect was determined by the ability of the frog to recover after it collapse. A significant difference is founded between the negative control and the extract 6 mg dose group (p = 0,00), and an unsignificant difference is founded between the positive control and the extract 6 mg dose group (p = 0,378). For the conclusion, Acalypha indica Linn’s 6 mg root water extract has a neurotherapeutic effect in vivo equivalent to piracetam.
Keyword: neurotherapeutic, Acalypha indica Linn, invivo, Bufo melanostictus Schneide.
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2009
- Pengarang
-
Vincent Chrisnata - Nama Orang
Ernie H. Purwaningsih - Nama Orang - No. Panggil
-
S09160fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 Reguler., 2009
- Deskripsi Fisik
-
xiii, 44 lembar, il., 29 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
S09160fk
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
S09160fk | S09160fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi