Skripsi

Perbandingan efek ekstrak air akar aclypha indica linn 6 mg dan 9 mg terhadap kelumpuhan sambungan neuromuskular bufo melanostictus schneider akibat penyuntikan pankuronium bromida 0,1 mg.

Myasthenia Gravis merupakan penyakit autoimun yang mengenai area sambungan neuromuskular memiliki berbagai jenis terapi dan pengobatan. Namun, obat-obatan tersebut kurang memuaskan yang disebabkan oleh efek samping yang merugikan dan harga yang cukup mahal. Tanaman akar kucing (Acalypha indica Linn.) telah terbukti memiliki efek antiinflamasi, antibiotik, anthelmintik, diuretik, laksatif, dan hemostatis. Secara ex vivo dibuktikan bahwa ekstrak air akar tanaman akar kucing memiliki efek neuroterapi pada otot gastroknemius katak. Sehingga, dilakukan penelitian secara in vivo yang bertujuan untuk mengetahui adanya efek neuroterapi ekstrak air akar tanaman tersebut pada katak. Penelitian ini menggunakan 4 kelompok percobaan, yaitu kontrol negatif berupa pemberian air, kontrol positif berupa pemberian pirasetam 30 mg, kelompok ekstrak 6 mg (10 mg/kgBB), dan kelompok ekstrak 9 mg (15 mg/kgBB). Setiap katak diinjeksikan pankuronium bromida 0,1 mg sebagai pelumpuh dan ditunggu sampai katak kolaps. Efek neuroterapi ditentukan dari kemampuan katak untuk pulih kembali setelah mengalami kelumpuhan dalam satuan detik. Dari hasil analisis ditemukan adanya perbedaan bermakna antara kelompok kontrol negatif dan kelompok ekstrak 6 mg (p = 0,00), serta terdapat perbedaan tidak bermakna antara kelompok kontrol positif dengan kelompok ekstrak 6 mg (p = 0,378). Selain itu, didapatkan pula perbedaan bermakna antara kelompok kontrol negatif dan kelompok ekstrak 9 mg (p = 0,00), dan terdapat perbedaan bermakna antara kelompok kontrol positif dengan kelompok ekstrak 9 mg (p = 0,000). Perbandingan kelompok ekstrak 6 mg dan 9 mg pun menunjukkan hasil yang bermakna (p = 0,000). Disimpulkan bahwa ekstrak air akar tanaman Acalypha indica, Linn. dengan dosis 6 mg dan 9 mg sama-sama memiliki efek neuroterapi secara in vivo pada katak yang setara dengan efek pirasetam, namun ditemukan bahwa dosis ekstrak 9 mg lebih efektif dibandingkan dosis ekstrak 6 mg dan pirasetam 30 mg.
Kata kunci: Neuroterapi, Acalypha indica Linn., in vivo, Bufo melanostictus Schneider, pirasetam.



Myasthenia Gravis is a neuromuscular disease that has got some therapies and drugs. But, currently the drugs that are used for the treatment of Myasthenia Gravis posses bad side effect and are expensive. Akar kucing (Acalypha indica Linn.) has been proved to have an antiinflamatory, antibiotic, antihelmintic, diuretic, laxative dan hemostatic effect. The root has been proved to have a neurotherapeutic effect on toad’s musculus gastrocnemius ex vivo. This research is aimed to prove neurotherapeutic effect of Acalypha indica Linn’s root extract in vivo. Four experimental groups were used in this research, negative control group or water, positive control or piracetam 30 mg, extract group 6 mg (10 mg/kgBW) dose, and extract group 9 mg (15 mg/kgBW) dose. Each toad is injected with pancuronium bromide 0,1 mg as a muscle relaxant and waited until the toad collapsed. The neurotherapeutic effect was determined by the length of time (second) a toad able to recover after it collapsed. A significant difference is found between the negative control and the extract 6 mg dose group (p = 0,00) and an unsignificant difference is found between the positive control and the extract 6 mg dose group (p = 0,378). On the other side, a significant difference is found between the negative control and the extract 9 mg dose group (p = 0,000) and a significant difference is also found between the positive control and the extract 9 mg dose group (p = 0,000). Ratio between the extract 6 mg and 9 mg groups also shows a significant difference. It is concluded that Acalypha indica Linn’s root water extract 6 mg and 9 mg has neurotherapeutic effect in vivo with extract 9 mg has a more effective neurotherapeutic effect compared to extract 6 mg and piracetam.
Key words: Neurotherapeutic, Acalypha indica Linn., in vivo, Bufo melanostictus Schneider, piracetam.