Skripsi

Perbandingan intensitas autofluoresensi antara jaringan kulit normal dan jaringan lipoma menggunakan spektrofotometer dengan metode multieksitasi dan multiemisi. = Comparison of Autofluoroscence’s Intensity of Normal Skin Tissue and Lipoma Tissue Using Spectrophotometer with Multiexcitation and Multiemission.

Prevalensi pasien tumor di Indonesia semakin meningkat namun hal ini tidak seiring dengan pengembangan metode deteksi dini tumor. Spektrofotometer fluoresensi saat ini telah menjadi alternatif baru dalam dunia kesehatan untuk mendeteksi jaringan tumor. Dalam penelitian pendahuluan ini akan dilakukan evaluasi terhadap nilai intensitas autofluoresensi dalam nilai energi VIS/NIR (Visible/Near Infra Red) pada jaringan lipoma dan jaringan kulti normal secara in vitro menggunakan alat spektrofotometer yang sedang dikembangkan tim peneliti dari FKUI. Evaluasi ini menggunakan metode multieksitasi dan multiemisi. Yang dimaksud dengan multieksitasi adalah digunakan dua jenis sumber sinar yaitu biru dan ultraviolet; multiemisi adalah digunakan empat jenis penyaring/filter sehingga didapat tujuh pasang sinar-filter dan hasil dari pengukuran ini dibandingkan dengan hasil evaluasi NIR. Studi bersifat deskriptif cross sectional dan penelitian ini dilakukan pada sepuluh sampel jaringan lipoma dan sepuluh sampel jaringan kulit normal yang diperoleh dari Departemen Patologi Anatomi FKUI-RSCM periode 2008-2009. Didapatkan hasil perbedaan bermakna secara statistik antara nilai autofluoresensi jaringan lipoma dan jaringan kulit normal menggunakan tujuh pasang sumber sinar- filter yaitu sinar biru-filter merah,sinar biru-filter kuning,sinar biru-filter hijau,sinar UV-filter biru,sinar UV-filter merah,sinar UV-filter kuning dan sinar UV-filter hijau. Pada penelitian selanjutnya, diharapkan jumlah sampel diperbanyak, dilakukan teknik randomisasi dan blinding dalam pemilihan sampel serta dilakukan kalibrasi dan validasi terhadap panjang gelombang sumber sinar, sensor maupun filter yang digunakan pada penelitian ini.
Kata kunci: Autofluoresensi; spektrofotometer;lipoma;multieksitasi;multiemisi.



In Indonesia, prevalence of tumor’s patient is increasing nowadays but this problem is not accompanied by development of tumor screening. Recently, fluoroscence spectrophotometry has been the new alternative in medical science to detect tumor tissue. In this pilot study, evaluation of autofluorescence’s intensity would be done for either lipomas tissue or normal skin tissue in vitro using spectrophotometer which have been developed by researcher in FMUI. This evaluation will be using ultiexcitation and multiemission method. Multiexcitation means using two light source, blue and ultraviolet; meanwhile, mulitexcitation means using four filter so we used seven pairs of light source and filter and this result will be divided by result of NIR autofluorescence’s intensity evaluation. This study is a cross-sectional study and we used ten samples of each lipomas tissues and normal skin tissues. The samples came from Pathologic Anatomic Department FMUI-Cipto Mangunkusumo Hospital during 2008-2009 period. Statistically, there were difference between autofluoroscence’s intensity of lipomas tissue and normal skin tissue using seven pairs of light source and filter which were blue-red filter, blue-yellow filter, blue- green filter, UV-blue filter, UV-red filter, UV-yellow filter, and UV-green filter. Suggestion for the next research is to amplify the number of samples, randomization and blinding technique in choosing sample and also calibration and validation of light source wavelength, sensor and filter used in this research.
Key words: Autofluorescence;spectrophotometer;lipoma;multiexcitation;multiemission.