Skripsi

Pola kepekaan bakteri gram negatif pada penderita infeksi saluran napas bawah terhadap antibiotik gentamisin di laboratorium mikrobiologi klinik Departemen Mikrobiologi FKUI tahun 2001-2005. = Pattern of Negative Gram Bacteria Susceptibility on Patient with Lower Respiratory Tract Infection to Gentamicin Antibiotics in the Clinical Microbiology Laboratory of FKUI during 2001-2005.

Kepekaan bakteri menghasilkan suatu pola dinamis yang berubah-ubah seiring dengan perbedaan waktu dan tempat. Untuk memantau pola tersebut diperlukan adanya analisis rutin mengenai pola sensitivitas rnaupun resistensi bakteri terhadap antibiotik. Laboratorium Mikrobiologj Klinik merupakan laboratorium rujukan dari beberapa rumah sakit dan praktik pribadi di Jakarta, terutama Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Peneliti menggunakan isolat sputum yang diuji kepekaannya terhadap antibiotik gentamisin dari golongan aminoglikosida. Penulis dalam penelitian kali ini menggunakan desain deskriptif. Data yang diambil adalah data sekunder yang berasal dari 516 pasien di tahun 2001-2005 dengan jenis spesimen sputum yang diambil dari berbagai ruangan. Data tersebut memaparkan mengenai jenis bakteri, sensitivitas dan resistensi antibiotik. Setelah dilakukan pengolahan data didapatkan hasil bahwa Klebsiella pneumoniae ss. pneumonia sebagai bakteri dengan distribusi terbanyak di setiap tahunnya, yaitu 26%-38%, diikuti dengan Pseudomonas aeruginosa sebanyak 13-26%, dan Enterobacter aerogenes sebanyak 11-17%. Dilihat dari sensitivitasnya, didapatkan bahwa Enterobacter aerogenes memiliki tingkat sensitivitas yang paling tinggi, yaitu 92%, sedangkan Pseudomonas aeruginosa memiliki tingkat sensitivitas yang paling rendah, yaitu 56%. Selain itu, diliat dari resistensinya, didapatkan bahwa Pseudomonas aeruginosa memiliki tingkat resistensi paling tinggi, yaitu 38%, sedangkan Enterobacter aerogenes memiliki tingkat resistensi paling rendah, yaitu 8%. Dari hasil analisis penelitian ini bisa dijadikan acuan dalam pembuatan pedoman penggunaan antibiotika sebagai rujukan terapi empirik untuk rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan lainnya sebagai upaya penggunaan antibiotik secara efektif dan pencegahan resistensi.
Kata kunci: infeksi, sensitivitas, bakteri, sputum, gentamisin.



Bacteria susceptibility produce a dinamic pattern that always changes in anywhere and anytime, so it is necessary to perform routine analysis about the pattern of bacteria sensitivity to antibiotics. The Clinical Microbiology Laboratory of FKUI is referred by some hospitals and private clinics in Jakarta, especially Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). The researcher uses sputum isolates, of which its sensitivity to Gentamicin - an antibiotic from aminoglikosida, has been tested. In this study, the researcher applies a descriptive design. It uses secondary data taken from 516 patjents during 2001-2005 with sputum specimen from various rooms in the hospital. The data indicate types of bacteria, sensitivity, and antibiotic resistance. After analyzing the data, it is found that Klebsiella pneumoniae ss. pneumoniae is the most spread bacteria in every year (26%-38%), followed by Pseudomonas aeruginosa (13%-26%), and Enterobacter aerogenes (11-17%). Based on the susceptibility, Enterobacter aerogenes has the highest sensitivity level (92%), and Pseudomonas aeruginosa has the lowest sensitivity level (56%). A part from that, based on the resistance pattern, Pseudomonas aeruginosa has the highest resistance level (38%), than Enterobacter aerogenes has the lowest resistance level (8%). Results of this study can be used in making a guideline of antibiotics usage as empirical therapy reference for hospitals. At the end, it contributes to the efforts of campaigning proper antibiotics usage and preventing outbreak of resistance.
Keywords: infection, sensitivity, bacterial, sputum, gentamicin.