Skripsi

Efek ekstrak air akar acalypha indica linn. dosis 300mg/kgBB secara in vivo pada kelumpuhan bufo melanostictus akibat injeksi pankuronium bromida secara subkutan. = Effect of 300 mg/kgBW Extract Acalypha indica Linn In Vivo in Paralysis of Bufo melanostictus Due to subcutaneous Pancuronium Bromide injection.

Myasthenia gravis merupakan suatu kelainan di persambungan neuromuskular yang menyebabkan kelumpuhan yang dapat diobati dengan antikolinesterase sebagai obat lini pertamanya. Walau begitu, perbaikan yang dihasilkan bersifat parsial dan sering menurun sesudah penggunaan selama beberapa minggu sampai bulan. Oleh karena itu, dibutuhkan obat baru yang lebih efektif. Acalypha indica Linn. (Akar kucing) telah digunakan oleh masyarakat untuk mengobati kelumpuhan tetapi hal tersebut belum dibuktikan secara ilmiah. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa ekstrak air akar tanaman akar kucing dapat mencegah kelumpuhan pada otot rangka katak secara in vivo. Penelitian eksperimental, yang menggunakan katak (Bufo melanostictus) sebagai model ini, terdiri dari tiga kelompok perlakuan dengan 9 sampel untuk masing-masingnya. Kelompok ini terdiri dari kelompok untuk dosis 300mg/kgBB dan dua kelompok sebagai kontrol. Penelitian dilakukan sebagai berikut: ekstrak tersebut diberikan per oral. Sesudah 60 menit, pankuronium bromida yang berguna sebagai pelumpuh diberikan secara subkutan, kemudian dimonitor selama dua jam. Parameter yang digunakan untuk menganalisis efek ekstrak air akar tanaman akar kucing adalah: (1) waktu katak mulai lumpuh dan (2) lama kelumpuhan. Hasil uji statistik menunjukkan tidak adanya perbedaan bermakna pada kedua parameter tersebut, yaitu waktu katak mulai lumpuh (p=0,807) dan lama kelumpuhan (p = 0,413). Walau begitu, data menunjukkan kesan perbaikan jika dibandingkan dengan kontrol negatif. Sebagai tambahan, hasil yang didapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti jumlah sampel, dan faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi katak. Sebagai kesimpulan, 300 mg/kgBB ekstrak air akar tanaman akar kucing menunjukkan perbaikan pada kelumpuhan akibat blokade reseptor asetilkolin di persambungan neuromuskular.
Kata kunci: Acalypha indica Linn., in vivo, persambungan neuromuskular.



Myasthenia gravis, a disorder in neuromuscular junction which causes paralysis, is treated by anticholinesterase as the first line drug. But,the improvement is usually partial and frequently decreases after many weeks to months of treatment. Thus, a new highly effective drug is needed. Acalypha indica Linn. (Akar kucing) has been used by people to cure hemi/paraplegia, but it hadn’t been scientifically proved. The aim of this study is to prove effect of Acalypha indica Linn. root extract in vivo in paralysis caused by administration of pancuronium bromide 0.2% 4 mg. The experimental studies, using frog (Bufo melanostictus) as the model, were done on 3 groups of application, 9 samples each. There were 1 group of dose (300 mg/kgBW) and 2 groups as control. The study was done as follow: the extract was administered orally, after 60 minutes, the pancuronium bromide was administered subcutaneously then it was monitored for 2 hours. The parameters for analyzing the effect of extract in acetylcholin receptor blockade by pancuronium bromide were: (1) time of paralysis started and (2) paralysis duration. Analysis test found no significant mean differences in time of paralysis (p = 0.807) and paralysis duration (p = 0.413). However, this data showed improvement tendency, compared with the control (-). In addition, the result tended to be altered by some factors such as sample size, and other factors affecting the frog condition. The conclusion thus, 300 mg/kgBW extract Acalypha indica Linn in vivo shows improvement in paralysis due to acetylcholin receptor blockade in neuromuscular junction.
Keywords: Acalypha indica Linn., in vivo, neuromuscular junction.