Skripsi

Respon Jaringan Ginjal Terhadap Hipoksia: Malondialdehida (MDA) sebagai Indikator Kerusakan Oksidatif. = Hypoxic Response of Kidney Tissue: Malondialdehyde as Indicator of Oxidative Damage.

Kondisi hipoksia menyebabkan peningkatan pembentukan senyawa oksigen reaktif (reactive oxygen species, ROS) . Peningkatan pembentukkan ROS yang tidak diimbangi oleh ketersediaan antioksidan dapat menyebabkan kondisi stres oksidatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kerusakan oksidatif dengan menggunakan indikator malondialdehida (MDA) yang terbentuk pada jaringan ginjal tikus yang diberi perlakuan hipoksia sistemik kronik. Sampel penelitian adalah 25 tikus spesies Rattus sp. strain Sprague-Dawley jantan berumur 10-12 minggu dengan berat badan 150-300 gram. Organ ginjal pada hewan percobaan ini telah disimpan dalam lemari pendingin (deep freezer) dengan suhu -86oC. Penelitian dilakukan menggunakan desain eksperimental in vivo pada jaringan tikus, berlangsung dari bulan Januari 2010 sampai dengan bulan Juni 2010. Kondisi hipoksia sistemik kronik dilakukan dengan memaparkan tikus pada kondisi oksigen 10% dan nitrogen 90% dalam hypoxic chamber selama 3, 7 14, dan 21 hari. Kadar MDA diukur dengan metode Wills. Penelitian ini mendapatkan adanya penurunan bermakna kadar MDA pada objek dengan perlakuan hipoksia 14 hari dan 21 hari dibandingkan normoksia. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa lamanya hipoksia sistemik kronik dapat mempengaruhi kadar MDA ginjal.
Kata kunci : Hipoksia, stres oksidatif, malondialdehida, ginjal.



Hypoxic conditions led to increased formation of reactive oxygen species (ROS). Increased ROS formation that is not matched by the availability of antioxidants can cause oxidative stress conditions. This study aims to measure oxidative damage by using indicator malondialdehyde (MDA) formed in rat kidney tissue treated with chronic systemic hypoxia. Samples are 25 rats of Sprague-Dawley strain 10-12-week-old males weighing 150-300 grams. Kidney in experimental animals has been stored in a deep freezer with a temperature of-86oC. The study was conducted using experimental designs in vivo in mouse tissue, lasted from January 2010 until June 2010. Chronic systemic hypoxia conditions done by describing the condition of rats on 10% oxygen and nitrogen 90% in the hypoxic chamber for 3, 7 14, and 21 days. MDA levels were measured with the method of Wills. It is found significant decrease in MDA levels in objects with hypoxia treatment 14 days and 21 days compared normoksia. In this study we can conclude that the duration of chronic systemic hypoxia can affect kidney MDA.
Keywords :Hypoxia, oxidative stress, malondialdehyde, kidney.

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2010
Pengarang

Rania Imaniar - Nama Orang
Sri Widia A. Jusman - Nama Orang

No. Panggil
S10214fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 Reguler.,
Deskripsi Fisik
xiv, 39 lembar; il., 30 cm, lamp. 6
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
S10214fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
S10214fkS10214fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Respon Jaringan Ginjal Terhadap Hipoksia: Malondialdehida (MDA) sebagai Indikator Kerusakan Oksidatif. = Hypoxic Response of Kidney Tissue: Malondialdehyde as Indicator of Oxidative Damage.

Related Collection


WhatsApp

Halo Sobat Medi 👋

Ada pertanyaan atau hal yang bisa kami bantu?

Layanan WA Perpustakaan FKUI
Senin - Jumat 08.00 - 16.00 WIB
Pesan yang masuk di luar waktu operasional (di atas) akan direspon pada hari kerja berikutnya.