Skripsi
Hubungan delesi 30 pasang basa latent membrane protein 1 (LMP 1) virus Epstein-Barr dengan stadium karsinoma nasofaring pada pasien karsinoma nasofaring di Indonesia
Latar belakang. Latent Membrane Protein 1 (LMP 1) merupakan protein fase laten dari virus Epstein Barr yang berperan penting dalam terbentuknya karsinoma nasofaring (KNF). Pada beberapa penelitian yang ada diketahui bahwa LMP 1 yang mengalami delesi 30 pasang basa (pb) pada ujung gugus karboksil diduga berpotensi lebih besar dalam patogenesis KNF. Di Indonesia, khususnya di Jakarta, distribusi delesi 30 pb LMP 1 dan perannya terhadap patogenesis KNF belum diketahui. Metode. Penelitian potong lintang ini menggunakan data sekunder dari Departemen Biologi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang melibatkan 100 pasien KNF yang diambil secara konsekutif di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Identifikasi delesi 30 pb gen LMP 1 dilakukan melalui proses isolasi DNA virus dari darah perifer pasien KNF, nested PCR dan elektroforesis dengan agarose 2%. Pita DNA yang berukuran 162 pb menunjukkan gen LMP 1 tidak mengalami delesi sedangkan DNA berukuran 132 pb menunjukkan gen LMP 1 yang mengalami delesi 30 pb. Hasil. Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa tidak terdapat hubungan secara statistik antara delesi 30 pb LMP 1 terhadap stadium KNF di Indonesia (p = 0,684) dengan distribusi LMP 1 sebesar 8% untuk delesi 30 pb, 73% nondelesi 30 pb dan 19% baik delesi 30 pb maupun nondelesi 30 pb. Diskusi. Hasil yang ada dapat dipengaruhi oleh letak geografis dan subjek penelitian yang sebagian besar sudah berada dalam stadium lanjut tanpa adanya data mengenai pengobatan yang dijalankan.
Kata Kunci: delesi 30 pasang basa LMP 1, EBV, karsinoma nasofaring.
Background: Latent membrane protein 1 (LMP 1) expressed by Epstein Barr virus has important role in pathogenesis of Nasopharyngeal Carcinoma (NPC). Some studies showed that 30 base pair (bp) deletions of LMP 1 on its carboxyl terminal had greater potential in pathogenesis of NPC. In Indonesia, especially in Jakarta, distribution of 30 bp deletions of LMP 1 and its role in pathogenesis of NPC have not already known. Method: The data of this cross sectional study was taken from Biology Medicine Department of Faculty of Medicine University of Indonesia, which included 100 NPC patients in Cipto Mangunkusumo hospital with consecutive technical sampling. Identification of 30 bp deletions of LMP 1 was done by using virus DNA isolation from NPC patients peripheral blood, nested PCR and electrophoresis of agarose 2%. The feature of 30 bp deletions of LMP 1 was identified with 162 bp DNA band whereas wild type identified by 132 bp DNA band. Result: There is no association between 30 bp deletions of LMP 1 with NPC stadium in Indonesia statistically (p = 0,085). Distribution of 30 bp deletions of LMP 1 variant was 8%, wild type variant was 73% and mixture variant was 19%. Discussion: The result could be influenced by geographical site and the samples who were already in advanced stage of NPC without the data of medication history.
Keywords: 30 bp deletions of LMP 1, EBV, nasopharyngeal carcinoma.
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2010
- Pengarang
-
Caroline Gladys Puspita - Nama Orang
Purnomo Soeharso - Nama Orang - No. Panggil
-
S10058fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 Reguler., 2010
- Deskripsi Fisik
-
xv, 34 lembar; il., 30cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
S10058fk
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
S10058fk | S10058fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi