Skripsi

Perbandingan Intensitas Autofluoresensi antara Jaringan Kulit Normal dan Karsinoma Sel Basal Menggunakan Spektrofotometer dengan Metode Multieksitasi dan Multiemisi. = Comparison of Autofluorescence Intensity Between Normal Skin Tissue and Basal Cell Carcinoma Using Spectrophotometer with Multiexcitation and Multiemission Methods.

Latar Belakang: Karsinoma sel basal merupakan penyakit keganasan kulit yang paling sering terjadi. Penyakit ini jarang menyebabkan kematian, namun dapat menimbulkan permasalahan kosmetik karena sifatnya yang destruktif, terutama bila sudah dalam keadaan lanjut. Jika ditemukan dalam keadaan dini, penyakit ini dapat ditangani secara adekuat. Metode diagnosis penyakit ini yang noninvasif namun tetap sensitif dan spesifik mulai dikembangkan, terutama sejak diterapkannya prinsip biofotonik untuk tujuan klasifikasi jaringan. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan yang menggunakan desain studi deskriptif analitik cross-sectional. Penelitian dilakukan dengan mengukur autofluoresensi tiap sampel dengan sinar (biru, UV, near infrared) dan filter (merah, kuning, hijau, biru) di Laboratorium Fisika Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Penelitian dilaksanakan mulai dari Juli 2009 hingga Juni 2010. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Statistical Package for Social Sciences (SPSS) 16.0. Penilaian sebaran data dilakukan dengan Uji Saphiro-Wilk. Kemudian, untuk sebaran data normal dilakukan uji kemaknaan dengan T-test independent sedangkan untuk sebaran data yang tidak normal dilakukan Uji Mann-Whitney. Hasil: Penelitian ini menunjukkan pasangan sinar biru-filter merah (p < 0,001), sinar biru-filter kuning (p < 0,001), sinar biru-filter hijau (p < 0,001), sinar UV- filter merah (p = 0,018), sinar UV-filter kuning (p < 0,001), sinar UV-filter hijau (p = 0,011), dan sinar UV-filter biru (p < 0,001) menghasilkan perbedaan autofluoresensi yang bermakna antara jaringan kulit normal dan karsinoma sel basal. Kesimpulan: Terdapat perbedaan intensitas autofluoresensi antara jaringan kulit normal dan karsinoma sel basal menggunakan spektrofotometer dengan metode multieksitasi dan multiemisi.
Kata Kunci: autofluoresensi; kulit normal; karsinoma sel basal; spektrofotometer; multieksitasi; multiemisi.



Background: Basal cell carcinoma is a malignant skin disease which occurs most often. This illness is rarely fatal to the patient, but can lead to cosmetic problems due to its destructive nature, particularly in the late stage. If discovered in the early stage, this disease can be treated adequately. The non-invasive methods of diagnosis for this malignant disease have been developed, with constantly high sensitivity and specificity. These progresses have been made since the implementation of the biophotonic principle for the purpose of tissue classification. Method: This research is a preliminary study using a descriptive analytic cross- sectional study design. Research was done by measuring autofluorescence of each sample with lights (blue, UV, near infrared) and filters (red, yellow, green, blue) at the Physics Laboratory of the Faculty of Medicine Universitas Indonesia. Research is carried out starting from July 2009 until June 2010. Data analysis was performed using Statistical Package for Social Sciences (SPSS) 16.0. Then, the data distribution was assessed by Saphiro-Wilk test. Afterwards, for normal data distribution, Independent T-Test is done as significance test. While for not normal data distribution, the significance test is done using Mann Whitney test. Result: This study shows that the pair of blue light-red filter (p < 0,001), blue light-yellow filter (p < 0,001), blue light-green filter (p < 0,001), UV light-red filter (p = 0,018), UV light-yellow filter (p < 0,001), UV light-green filter (p = 0,011), and UV light-blue filter (p < 0,001) produce significant differences in autofluorescence between normal skin tissue and basal cell carcinoma. Conclusion: There are differences in autofluorescence intensity between normal skin tissue and basal cell carcinoma using the spectrophotometer with multiexcitation and multiemission methods.
Keywords: autofluorescence; normal skin; basal cell carcinoma; spectrophotometer; multiexcitation; multiemission.

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2010
Pengarang

Ruth Grace Aurora - Nama Orang
Aryo Tedjo - Nama Orang

No. Panggil
S10178fk
Penerbit
Jakarta : Kedokteran Umum S1.,
Deskripsi Fisik
xiv, 69 lembar; il., 30 cm, lampiran 7 lembar
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
S10178fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
S10178fkS10178fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Perbandingan Intensitas Autofluoresensi antara Jaringan Kulit Normal dan Karsinoma Sel Basal Menggunakan Spektrofotometer dengan Metode Multieksitasi dan Multiemisi. = Comparison of Autofluorescence Intensity Between Normal Skin Tissue and Basal Cell Carcinoma Using Spectrophotometer with Multiexcitation and Multiemission Methods.

Related Collection


WhatsApp

Halo Sobat Medi 👋

Ada pertanyaan atau hal yang bisa kami bantu?

Layanan WA Perpustakaan FKUI
Senin - Jumat 08.00 - 16.00 WIB
Pesan yang masuk di luar waktu operasional (di atas) akan direspon pada hari kerja berikutnya.