Skripsi

Pengaruh Larutan NaCl dan MgCl2 Terhadap Perubahan Diameter Liposom EPC-TEL 2,5. = Influencing NaCl and MgCl2 Solution to Diameter Changes of Liposome EPC-TEL 2,5.

Latar Belakang: Liposom adalah vesikel lipid partikel nano sebagai pembawa obat untuk meningkatkan penghantaran agen terapeutik. Liposom yang sedang dikembangkan dibuat dari kombinasi antara fosfatidilkolin kuning telur (Egg yolk Phosphatydilcholine / EPC) dan tetraeter lipid 2,5 mol % dari archaebacterium Thermoplasma acidophilum, yang sering disebut EPC-TEL 2,5. Namun, keberhasilan tersebut belum didukung data mengenai perubahan diameter liposom EPC-TEL 2,5 sebagai persyaratan penggunaan liposom secara klinis, yang diukur secara akurat dengan biaya yang terjangkau. Metode: Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental in vitro pada tiga kelompok liposom hasil sonikasi, yaitu kelompok kontrol, kelompok yang diberi paparan NaCl, dan kelompok yang diberi paparan MgCl2. Ketiga kelompok dikondisikan pada pH dan suhu yang sama. Pengamatan terhadap sediaan liposom dilakukan pada hari ke-0 dan hari ke- 90. Hasil pengamatan berupa diameter rata-rata dari tiap kelompok dan kemudian dianalisis dengan Oneway Anova. Hasil: Dengan uji parametrik Oneway Anova, diperoleh nilai probabilitas < 0,001 untuk perbandingan ketiga kelompok pada hari ke-0 dengan diameter kelompok kontrol 62,16 ± 2,93 nm, kelompok paparan NaCl 79,04 ± 4,16 nm, dan kelompok paparan MgCl2 86,32 ± 7,13 nm. Dengan menggunakan uji non parametrik Kruskal-Wallis nilai probabilitas 0,968 (p = 0,968) untuk perbandingan ketiga kelompok pada hari ke-90 dengan diameter kelompok kontrol 77,89 ± 6,38 nm, kelompok paparan NaCl 77,39 ± 16,53 nm, kelompok paparan MgCl2 69,31 (61,43 – 150,86) nm. Kesimpulan: Pengaruh larutan NaCl dan MgCl2 terhadap perubahan diameter liposom menjadi tidak bermakna pada hari ke-90.
Kata kunci: liposom, diameter, EPC-TEL 2,5, sonikasi, NaCl, MgCl2.




Background: Liposomes are nanoparticulate lipoidal vesicles as drug carriers for improving the delivery of therapeutic agents. Liposome could made from combination Egg-yolk Phosphatidylcholine (EPC) and Tetraether Lipid (TEL) 2,5 mol% from the archaebacterium Thermoplasma acidophilum which is called EPC-TEL 2,5. However, the succeed has not been supported by an accurate data and inexpensive cost meassurement of liposome diameter changes, as a requirement for using liposomes in clinical. Methods: This research uses in vitro experimental method on three groups of liposome after sonication, consist of control group, group exposed by NaCl, and by MgCl2. These three groups are conditioned under the same pH and temperature. Liposome were observed on day- 0 and day-90. Observation outcome datas is average diameter from each group and then we compared the datas using Oneway Anova. Result: The datas were analyzed using Oneway Anova. It’s obtained probability value < 0,001 for comparation of the three groups on day-0, diameter of control group is 62,16 ± 2,93 nm, NaCl group is 79,04 ± 4,16 nm, and MgCl2 group is 86,32 ± 7,13 nm. Using Kruskal-Wallis, the probability value is 0,968 (p=0,968) for comparation of the three groups on day-90, diameter of control group is 77,89 ± 6,38 nm, NaCl group is 77,39 ± 16,53 nm, and MgCl2 group is 69,31(61,43-150,86) nm. Conclusion: Influencing NaCl dan MgCl2 solution on liposomes is not significant different to change their diameter on day-90. Key words: liposome, diameter, EPC-TEL 2,5, sonication, NaCl, MgCl2.