Skripsi
Perbandingan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Umbi Sarang Semut (Myrmecodia sp.) dalam Pelarut Asam Asetat dengan Antioksidan Tokoferol. = Comparison between Antioxidant Activity of Sarang Semut’s Extract in Acetic Acid Solvent and Antioxidant Tocoferol.
Latar Belakang: Dewasa ini, dikabarkan bahwa umbi sarang semut (Myrmecodia sp.) memiliki banyak khasiat. Secara empiris, dibuktikan bahwa tanaman ini berperan dalam perbaikan kondisi pasien kanker dan penyakit lain. Secara ilmiah, ditemukan bahwa sarang semut mengandung senyawa aktif, yaitu flavonoid dan tanin, yang berperan sebagai antioksidan dan antikanker. Asam asetat adalah senyawa yang umum digunakan sebagai pelarut. Penelitian ini bertujuan untuk menilai aktivitas antioksidan ekstrak umbi sarang semut dalam pelarut asam asetat serta membandingkannya dengan aktivitas antioksidan tokoferol; yang nantinya berperan dalam pengobatan kanker dan penyakit lain. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimental, dengan dua metode pengukuran untuk mengetahui aktivitas antioksidan umbi sarang semut. Hasil: Terdapat perbedaan rerata aktivitas antioksidan sampel (ekstrak umbi sarang semut dalam pelarut asam asetat) dengan tokoferol yang dinilai dengan absorbansi (A) metode spektrofotometri. Rerata A sampel adalah 0.575, dan tokoferol adalah 0.132. Perbedaan rerata aktivitas antioksidan juga dijumpai pada penghitungan bilangan peroksida (POV) titrasi I, II, dan III. POV sampel adalah 2 (titrasi I), 12,3 (titrasi II), dan 11,67 (titrasi III). POV tokoferol adalah 3 (titrasi I), 10.7 (titrasi II), dan 12.3 (titrasi III). Kesimpulan: Dalam hal menstabilkan radikal bebas, aktivitas antioksidan umbi sarang semut dalam pelarut asam asetat melebihi antioksidan tokoferol. Sebagai pengkelat ion logam, aktivitas antioksidan tokoferol lebih tinggi daripada ekstrak asam asetat.
Kata Kunci: antioksidan, sarang semut, asam asetat, tokoferol.
Background: Nowadays, sarang semut (Myrmecodia sp.) has been reported to have many functions. Empirically, this plant has roles in improving patients’ condition. Scientifically, the active ingredients of sarang semut (flavanoid and tanin), which function as antioxidant and anticancer, has been found. Acetic acid is a substance which has been widely used as a solvent. The objective of research is to measure the antioxidant activity of sarang semut’s extract in acetic acid solvent and compare it with the activity of tocoferol’s antioxidant; in order to cure cancer and other diseases. Method: This research use experimental design, with two measuring method to measure the antioxidant activity in sarang semut Result: Different means of antioxidant activity were found between sample (sarang semut’s extract in acetic acid solvent) and tocoferol, measured by number of absorbance in spectrophotometry. The sample was 0.575 and the tocoferol was 0.132. Different means were also found in value of peroxide number (POV) in titration I, II, and III. Sample’s POV are 2 (titration I), 12,3 (titration II), and 11,67 (titration III). Tokoferol’s POV are 3 (titration I), 10.7 (titration II), and 12.3 (titration III). Conclusion: In stabilizing free radicals, sarang semut’s extract in acetic acid solvent has higher antioxidant activity compared with tocoferol. As metal ion’s chelator, antioxidant activity of tocoferol is higher than acetic acid’s extract.
Keywords: antioxidant, sarang semut, acetic acid, tocoferol.
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2010
- Pengarang
-
Nessya Dwi S - Nama Orang
Surya Dwira - Nama Orang - No. Panggil
-
S10054fk
- Penerbit
- Jakarta : Kedokteran Umum S1., 2010
- Deskripsi Fisik
-
xiii, 54 lembar; il., 30 cm, lampiran 7 lembar
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
S10054fk
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
S10054fk | S10054fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi