Skripsi

Efek neuroterapi ekstrak air akar Acrtlypha indica linn. dosis 15 dan 20 mg secara eks vivo pada persambungan saraf-otot gastroknemius katak Bufo melanostictus Schneider. = Neuro-thernpyeffects of Acalypha indica Linn. extract In the dose of 15 and 20 mg on m. gastroenemius of Bufo melanostictus Schneider eks vivo.

Myasthenia gravis adalah penyakit autoimun pada neuromuscular junction yang sampai saat ini pengobatannya hanya memberi perbaikan parsial. Olen karenanya, dibuluhkan obat baru yang sebagai terapi alternatif. Tanaman akar kucing (Acalypha indica Linn.) adalah salah satu tanaman obat yang digunakan di masyarakat untuk mengatasi gejala kelumpuhan. Namun sayangnya, belum ada uji mengenai khasiat ekstrak tanaman ini sebagai neuroterapi. Oleh karena itu, akan dilakukan uji apakah ekstrak air akar Acalypha indica Linn. memberi efek neuroterapi pada dosis yang lebih rendah, yaitu 15 dan 20 mg dibandingkan dengan kontrol secara eks vivo. Penelitian ini dilakukan pada m. gastroknemius dan n. iskhiadikus Bufo melanostictus Schneider yang dibagi dalam 3 kelompok yaitu, kelompok kontrol, kelompok dosis 15 mg dan 20 mg, masing-masing 4 sampel. Sediaan saraf-otot tersebut dilumpuhkan dengan direndam dalam pankuronium bromida 4 mg selama 10 menit, kemudian direndam dalam ekstrak akar. Adanya efek neuroterapi ditentukan dengan membandingkan aktivitas listrik m. gastroknemius pada kontrol, setelah direndam dengan pankuronimn bromida 0,2% dan setelah direndam dengan ekstrak Acalypha indica Linn. Aktivitas Iistrik yang diukur berupa lama depolarisasi, repolarisasi, flat (potensial istirahat), serta tlnggi amplitudo saat pemberian stimulasi. Pada hasilnya kemudian dilakukan uji statistik Arova satu arah. Pada dosis 15 dan 20 mg, ekstrak air Acalypha indica Linn. menunjukkan adanya perbaikan pada lama depolarisasi (p = 0,933), lama repolarisasi (p = O,965) dan amplitudo dan stimulasi (p = 0,608) walaupun hasil ini secard statistik tidak signifikan.
Kata kunci : neuroterapi, Acalypha indica Linn., ex vivo.



Myastheolagravis is an autoimu e-mediated disorders i neuromuscular junction. which therapy only produoes partia improveme t in most patients. Therefore, there is a need to develop new alternative drugs. Acalypha indica Lin-n. is one of the tradition am b~b that has generally been used to treat paralyze, benu or vamp egia. Unfortw.late, y.. there has not been any study that proves its ,effe,ct as neuru-therapy. Based ,on that fact, lhistudy was proposed to prove the neuro therapy effects of the extract in do e of 15 and 20 mg compared ~o oontrot ex vivo on m. gastrocnemius of :fr-og. This experimental study weF,e done on m. gastrocnemius and n. ischladicus of Bufa melanostictus Schneider. which divided into 3 groups: group of control, group of dose: 15 and 20 mg;, each had '* samp es. Sample of m. gasctroenemius and n. ischiadicus was then paralyzed by incubating them in pan.curonium bromEde 4 mg for 10 minutes, then in water extract for the same duration afterwards. Neurotherapy effect was determined by comparing e~ectrical acfvities of muscle sho\VD in control, after incubating wi I pancuronium, bromide 4 mg, and after incubating with extract of Acalypha indica Liml. Th.e e~ectrical activities was measured as duration of depolarization, repolarization resting potential. dan the height of spike after stimulation art 5 m V. The data were anaJy d using one way Analysis. of Variant In the dose of 15 and 20 mg,. water e tract of Acalypha in'dica Linn. has shown improvement in dumtion of depolarization (p=O.933), dura.tion ofrepo.~ari2'.ation (p=O,965) dan heigh~ of spike after stimulation (p-O,608). although this (e ult is not statisticaUy signific-ant.
Keywords : neurotherapy,. Acalypha indica Linn .• ex vivo.