Skripsi
Distribusi spesies Candida pada kandidosis vagina berdasarkan data sekret vagina di Laboratorium Klinik Parasitologi FKUI tahun 2006-2008. = Distribution of Candida species in vaginal candidosis based on vaginal swab data at Clinical Laboratory of Parasitology Department Medical Faculty University of Indonesia in 2006-2008.
Kandidosis vagina merupakan salah satu masalah kesehatan reproduksi wanita di segala usia yang sering terjadi di Indonesia. Paling tidak, 75% wanita terkena satu atau lebih infeksi Candida sp. dalam hidupnya, dengan 5-8% wanita menderita kekambuhan infeksi. Beberapa literatur menunjukkan Candida albicans merupakan penyebab tersering kandidosis vagina. Pengetahuan tentang spesies penyebab kandidosis vagina sangat dibutuhkan untuk pengobatan karena spesies non-albicans sering gagal dalam pengobatan lini pertama akibat resistensi. Studi ini dilakukan untuk melihat distribusi spesies Candida sebagai penyebab kandidosis vagina berdasarkan data sekunder hasil pemeriksaan sekret vagina pasien flour albus di laboratorium Klinik Prasitologi FKUI tahun 2006-2008. Sampel yang diambil yaitu hasil kultur positif Candida sp. pada media CHROMagar. Pada tahun 2006-2008 terdapat 292 spesies Candida dan Candida albicans merupakan penyebab tersering (76,25%), diikuti oleh Candida tropicalis (12,23%), Candida parapsilosis (4,1%), Candida glabrata (1,02%), dan Candida guilliermondii (0,34%). Sisanya yaitu koloni campur Candida albicans dan Candida tropicalis (3,4%), Candida albicans dan Candida parapsilosis (1,71%), Candida tropicalis dan Candida parapsilosis (0,68%), dan Candida albicans dan Candida glabrata (0,34%). Pada infeksi tunggal, Candida albicans merupakan penyebab tersering. Pada infeksi gabungan, kombinasi infeksi antara Candida albicans dan Candida tropicalis merupakan yang tersering. Candida tropicalis merupakan penyebab tersering untuk spesies non-albicans.
Kata kunci: Candida sp., Kandidosis vagina.
Vaginal candidosis remains one of reproductive health’s problem of women in Indonesia at all ages. At least, 75% of women will have one or more Candida sp. infection in their life, with 5-8% of them will have reccurent infections. Several studies show that Candida albicans is the most etiology of vaginal candidosis. Some of the non-albicans species resistant to the first-line treatment, so often failed in first-line treatment. The purpose of this study is to find out distribution of Candida species in vaginal candidosis based on vaginal swab data at Clinical Laboratory of Parasitology Department Medical Faculty University of Indonesia in 2006-2008. Samples taken from positive culture of vaginal discharge in CHROMagar media. In 2006-2008, there was 292 positive isolate cultures in CHROMagar media. Candida albicans is the most etiology (76,25%), Candida tropicalis (12,23%), Candida parapsilosis (4,1%), Candida glabrata (1,02%), and Candida guilliermondii (0,34%). There were also mixed colonies from Candida albicans and Candida parapsilosis (1,71%), Candida tropicalis and Candida parapsilosis (0,68%), and Candida albicans and Candida glabrata (0,34%).Candida albicans is the most etiology. Candida albicans and Candida tropicalis is the most etiology of mixed infection. Candida tropicalis is the most etiology from non-albicans species.
Key words: Candida sp, vaginal candidosis.
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2010
- Pengarang
-
Rena Winanti - Nama Orang
MULYATI - Nama Orang - No. Panggil
-
S10164fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 Reguler., 2010
- Deskripsi Fisik
-
xiv, 45 lembar; il., 29 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
S10164fk
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
| S10164fk | S10164fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi