Skripsi

AgNor sebagai parameter aktivitas proliferasi sel dan hubungannya dengan diferensiasi sel kanker pada retinoblastoma. = AgNOR as a Parameter of Cell Proliferative Activity and Its Relationship with Cancer Cell Differentiation in Retinoblastoma.

Retinoblastoma merupakan keganasan primer intraokuler terbanyak pada anak. Aktivitas proliferasi sel kanker merupakan parameter histopatologi yang relevan untuk memprediksi prognosis pasien. Hubungan derajat diferensiasi sel kanker retinoblastoma dengan prognosis pasien masih kontroversial. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara aktivitas proliferasi dengan diferensiasi sel kanker pada retinoblastoma. Penelitian dilakukan dengan mengevaluasi 40 kasus retinoblastoma. Aktivitas proliferasi dinilai melalui analisis kuantitatif AgNOR. Derajat diferensiasi dinilai melalui pengamatan rosette Flexner- Wintersteiner pada sediaan retinoblastoma melalui mikroskop cahaya. Rerata pAgNOR > 5 pada kasus berdiferensiasi buruk (0.18) lebih besar daripada rerata pAgNOR > 5 pada kasus berdiferensiasi baik (0.10). Analisis statistik menunjukkan adanya hubungan antara aktivitas proliferasi dengan derajat diferensiasi sel kanker pada retinoblastoma (p = 0.000). AgNOR sebagai parameter aktivitas proliferasi sel memiliki hubungan yang bermakna dengan derajat diferensiasi sel kanker pada retinoblastoma. Penelitian lanjutan diperlukan untuk mempelajari dasar biologi molekuler hubungan aktivitas proliferasi dan derajat diferensiasi pada retinoblastoma.
Kata kunci: AgNOR, aktivitas proliferasi, diferensiasi, retinoblastoma.


Retinoblastoma is the most common primary intraocular malignancy of childhood. Cell proliferative activity is a relevant histopathological parameter to predict patient’s prognosis. The relationship between cancer cell differentiation and patient’s prognosis is still controversial. This study was conducted to determine the relationship between cell proliferative activity and cancer cell differentiation in retinoblastoma. This study evaluated 40 retinoblastoma cases. Cell proliferative activity was evaluated by performing quantitative AgNOR analysis. Degree of differentiation was determined based on Flexner-Wintersteiner rosettes seen in the histopathological slides. Mean pAgNOR > 5 for poorly differentiated cases (0.18) higher than mean pAgNOR > 5 for well-differentiated cases (0.10). The relationship between cell proliferative activity and cancer cell differentiation in retinoblastoma was found to be statistically significant (p = 0.000). AgNOR as a parameter of cell proliferative activity have a significant relationship with degree of cancer cell differentiation in retinoblastoma. Advanced study is needed to represent biomolecular mechanism of this relationship.
Key words: AgNOR, proliferative activity, differentiation, retinoblastoma.

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2010
Pengarang

Josep Wijaya Tarihoran - Nama Orang
Nuryati Chairani Siregar - Nama Orang
Rianto Setiabudy - Nama Orang
Saptawati Bardosono - Nama Orang
Evelina - Nama Orang

No. Panggil
S10113fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 Reguler.,
Deskripsi Fisik
xiii, 38 lembar; il., 29 cm.
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
S10113fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
S10113fkS10113fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of AgNor sebagai parameter aktivitas proliferasi sel dan hubungannya dengan diferensiasi sel kanker pada retinoblastoma. = AgNOR as a Parameter of Cell Proliferative Activity and Its Relationship with Cancer Cell Differentiation in Retinoblastoma.

Related Collection