Skripsi

Studi Prevalensi Limfadenitis Kronik Nonspesifik pada Kasus Limfadenopati Leher dengan Metode Diagnostik Biopsi Aspirasi Jarum Halus di Departemen Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Periode 2002-2007. = Prevalence Study of Chronic Nonspesific Lymphadenitis on Cervical Lymphadenopathy Cases Diagnosed By Fine Needle Aspiration Biopsy in Anatomic Pathology Department, Faculty of Medicine, University of Indonesia Periode 2002- 2007.

Latar belakang : Kasus limfadenopati leher sering ditemukan dalam praktik kedokteran sehari-hari. Dengan metode diagnostik biopsi aspirasi jarum halus dapat diketahui pola histopatologi yang terjadi dalam kelenjar getah bening. Terkadang pola reaksi tersebut tidak menggambarkan gambaran yang spesifik. Karenanya perlu diketahui penyakit apa saja yang menyebabkan limfadenopati leher, salah satunya limfadenitis kronis nonspesifik. Sejauh ini belum pernah tercatat prevalensi limfadenitis kronik nonspesifik di Departemen Patologi Anatomi FKUI, bagaimana proporsinya pada jenis kelamin dan golongan usia tertentu. Tujuan : Mengetahui prevalensi limfadenitis kronik nonspesifik pada kasus limfadenopati leher, mengetahui proporsi kejadian antara jenis kelamin dan golongan usia, dan menganalisa apakah terdapat hubungan antara variabel tersebut. Metode : Penelitian ini merupakan studi cross-sectional yang mencari angka kejadian limfadenitis kronik nonspesifik lalu mencari frekuensinya pada jenis kelamin dan golongan usia. Dengan program SPSS 16.0, dianalisis apakah terdapat hubungan bermakna antara angka prevalensi tersebut dengan jenis kelamin dan usia. Hasil: Dalam 6 tahun, diperoleh prevalensi limfadenitis kronik nonspesifik sebesar 21,4% dari 753 kasus limfadenopati leher yang tercatat. Proporsi pada laki-laki dan perempuan sebesar 46% dan 54% pada seluruh kasus. Proporsi usia diperoleh 49,1% untuk usia < 20 tahun, 18,6% untuk usia 20-29 tahun, dan 32,3% untuk usia > 30tahun. Dengan menggunakan uji Chi-square, diperoleh nilai probabilitas > 0,05 (p = 0,418) untuk hubungan jenis kelamin dengan prevalensi limfadenitis kronik nonspesifik dan nilai probabilitas < 0,05 (p < 0,01) untuk hubungan antara golongan usia dengan prevalensi limfadenitis kronik nonspesifik. Kesimpulan: terdapat hubungan yang tidak bermakna antara jenis kelamin dan prevalensi limfadenitis kronik nonspesifik dan terdapat hubungan bermakna antara usia dengan prevalensi limfadenitis kronik nonspesifik.
Kata kunci : prevalensi, limfadenitis kronik nonspesifik, jenis kelamin, usia.



Background : Cervical lymphadenopathy is common case found in daily medical practice. By fine needle aspiration biopsy, the histopatological pattern in lymph node can be found. The pattern, however, often do not show spesific pattern. That is why, it is important to figure what kind of conditions which is common become etiology of cervical lymphadenopathy, including chronic nonspesific lymphadenitis. Prevalence and incidence data based on gender and age have not recorded yet in Indonesia. Aim : To investigate prevalence of chronic nonspesific lymphadenitis dan its incidence based on gender and age, and analyze the relation among those variables. Method : This research is cross-sectional study to find out frequency of chronic nonspesific lymphadenitis in general case and based on gender and age. Using SPSS 16.0 programme, we analyze the relationship between those variables. Result : In 6 years (2002-2007), chronic nonspesific lymphadenitis is 21,4% of 753 cases recorded. Frequency in men and women is 46% and 54% from all data. Frequency in age below 20 years old; 20 – 20 years old; and above 30 years old is 49,1%; 18,6%; 32,3%. Using Chi-square test, we get p > 0,05 (p = 0,418) for relationship between prevalence and gender; and p < 0,001 for relationship between prevalence and age. Conclusion : There is no relationship between prevalence of chronic nonspesific lymphadenitis and gender; and there is relationship between prevalence of chronic nonspesific lymphadenitis and age.
Keywords : prevalence, chronic nonspesific lymphadenitis, gender, age.