Skripsi

Perbandingan Prevalensi Mikrofilaria antara Pemeriksaan Mikroskopik dengan Brugia Rapid. = Comparison of Two Diagnostic Tool (conventional and serologic) in Detecting Filarial Infection.

Filariasis masih merupakan kesehatan masyarakat di Indonesia. Program pemberantasan filariasis sudah dilakukan sejak tahun 2002 melalui pengobatan masal Diethylcarbamazine Citrate (DEC) 6mg/kg BB-Albendazol 400mg pada penduduk yang tinggal di daerah endemis filariasis. Adanya data prevalensi filariasis yang akurat sebelum dan sesudah pengobatan sangat diperlukan untuk mengetahui pengobatan dihentikan atau diteruskan. Oleh karena itu diperlukan teknik diagnostik yang sensitif untuk menghitung prevalensi filariasis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sensitivitas dan spesifitas teknik diagnosis filariasis Brugia Rapid terhadap teknik membran filtrasi. Penelitian dilakukan di desa Mainang, daerah endemis filariasis limfatik B. timori, di Pulau Alor, Kabupaten Alor, NTT. Daerah penelitian merupakan daerah endemis dengan prevalensi filariasis sebesar 27%. Pengumpulan sampel dilakukan oleh tim Parasitologi FKUI. Metode yang dilakukan adalah uji observasional. Dari hasil penelitan didapatkan sensitivitas dari pemeriksaan Brugia Rapid mencapai 95,4%, sedangkan spesifisitasnya hanya mencapai 25,67%. Sedangkan nilai duga positif dari uji tersebut adalah 30,96%, dan nilai duga negatifnya adalah 94,12%.
Kata Kunci : Filariasis, Brugia timori, Brugia Rapid, IgG4, Mikrofilaria.



Filariasis is a public health problem in Indonesia. Filariasis elimination program has been going since 2002 through mass treatment of Diethylcarbamazine Citrate (DEC) 6 mg/BW – Albendazole 400 mg in civilian who lived in filarial endemic area. Presence of an accurate filarial prevalence data before and after treatment is needed to know whether the treatment is stopped or continued. Therefore a sensitive and specific diagnostic tool for detecting filarial is needed. The purpose of this research is to know the sensitivity and specificity of IgG4 immunological assay (Brugia Rapid) compared to conventional microscopic examination in detection of filariasis. This research is done in Mainang, Alor Island, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur. Research area is an Brugia timori endemic area with prevalence of 27%. Sample is collected by Parasitology Team FMUI. The method used in this research is observational study. From the study the sensitivity of Brugia Rapid in detecting filaria is 95,4%, and a specificity of 25,67%. The positive predictive value is 30,96% and the negative predictive value is 94,12%.
Keywords: Filariasis, Brugia timori, Brugia Rapid, IgG4, Microfilaria.

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2009
Pengarang

Ardra C.T - Nama Orang
Taniawati Supali - Nama Orang
Heri Wibowo - Nama Orang

No. Panggil
S09094fk
Penerbit
Jakarta : Kedokteran Umum S1.,
Deskripsi Fisik
xii, 43 lembar; il., 29 cm.
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
S09094fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
S09094fkS09094fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Perbandingan Prevalensi Mikrofilaria antara Pemeriksaan Mikroskopik dengan Brugia Rapid. = Comparison of Two Diagnostic Tool (conventional and serologic) in Detecting Filarial Infection.

Related Collection