Skripsi
Hubungan Infeksi Cacing Tambang Terhadap Proteksi Atopi Pada Anak Sekolah Dasar di Daerah Semiurban.
Prevalensi infeksi cacing usus pada daerah urban berkurang akibat perbaikan sanitasi, namun sebaliknya prevalensi alergi justru meningkat. Menurut hipotesis higiene, tingginya prevalensi alergi disebabkan berkurangnya paparan infeksi pada masa kanak-kanak sehingga perkembangan regulasi imun terganggu. Infeksi cacing tambang merupakan infeksi cacing usus yang prevalensinya tinggi pada anak-anak. Untuk mengetahui hubungan infeksi cacing tambang dengan manifestasi atopi pada anak maka dilakukan penelitian cross-sectional pada anak sekolah dasar di daerah semiurban, NTT. Sebanyak 814 anak sekolah dasar di daerah semiurban, NTT dilakukan pemeriksaan tinja secara mikroskopis untuk menentukan status infeksi cacing tambang. Penentuan atopi dilihat dari skin prick test yang positif terhadap 7 alergen yaitu udang, ikan, kacang tanah, kacang kedelai, tungau (Dermatophagoides pteronyssinus, Dermatophagoides farine) dan kecoa (Blatella germanica). Data yang diperoleh merupakan data sekunder yang diolah dengan uji chi-square dan analisis multivariat. Hasilnya, prevalensi infeksi cacing tambang pada anak sekolah dasar di daerah semiurban adalah 6,2%. Anak laki-laki (58,3%) lebih banyak terinfeksi dibandingkan anak perempuan (41,7%). Prevalensi atopi 34,3% dengan alergen penyebab terbanyak adalah kecoa (26%). Analisis statistik menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna antara anak-anak terinfeksi cacing tambang dan tidak terinfeksi cacing tambang dalam manifestasi atopi (OR = 1,41; 95% CI: 0,71 - 2,78; p = 0,325). Penelitian ini menunjukkan bahwa infeksi cacing tambang tidak mempengaruhi risiko atopi pada anak sekolah dasar di daerah semiurban.
Kata kunci : infeksi cacing tambang, atopi, anak, semiurban.
Geohelminth infection in urban area has decreased as the results of improved sanitation, on the contrary there is an increase in the prevalence of allergy. Hygiene hypothesis explained that prevalence of allergy increased due to less exposure to infections in childhood that maked disturbance in the development of immune regulation. Hookworms infection is one of geohelminth infection with high prevalence in children. A Cross-sectional study was done to determine the relationship between hookworms infection and atopy in school children. A total of 814 elementary school children in semiurban area, NTT participated in the study. Hookworms infection status was determined by microscopic examination. Skin prick test was used to determine atopy status to shrimp, fish, peanut, soybean, mite (Dermatophagoides pteronyssinus, Dermatophagoides farine) and cockroach (Blatella germanica). The data was secondary data which was analysed by chi- square and multivariat tests. Prevalence of hookworms infection in school children is 6,2%. The percentage of hookworms infection in boys (58,3%) is higher compared to girls (41,7%). Prevalence of atopy against all allergen is 34,3% with the higher prevalence of atopy against cockroach (26%). Statistical analysis showed that there is no signicant difference in the prevalence of atopy between infected and uninfected hookworms in school children (OR = 1,41; 95% CI : 0,71-2,78; p = 0,325). This study showed that hookworms infection does not suppres the manifestation of atopy in school children living in semiurban area.
Keywords: hookworms infection, atopy, children, semiurban.
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2010
- Pengarang
-
Levana - Nama Orang
Heri Wibowo - Nama Orang
Taniawati Supali - Nama Orang - No. Panggil
-
S10019fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 Reguler., 2010
- Deskripsi Fisik
-
xii, 39 lembar; il, 30 cm, lampiran 1 lembar
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
S10019fk
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
S10019fk | S10019fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi