Skripsi

Prevalensi glukosa puasa terganggu dan hubungannya dengan usia, riwayat merokok, dan indeks massa tubuh pada karyawan di PT.X, Balikpapan, Kalimantan Timur. = The prevalence of Impaired Fasting Glucose and its correlation with age, smoking history, and body mass index in workers at PT.X, Balikpapan, East Kalimantan.

Diabetes mellitus adalah masalah kesehatan global yang prevalensinya meningkat tiap tahunnya. Kini penanganan diabetes juga mencakup pencegahan atau penundaan terjadinya diabetes itu sendiri. Intervensi dapat dilakukan sebelum pasien jatuh dalam kondisi diabetik, tetapi telah memiliki risiko tinggi diabetes melitus. Risiko tinggi yang dimaksud adalah Glukosa Puasa Terganggu (GPT) dan Toleransi Glukosa Terganggu (TGT), disebut juga prediabetes. GPT adalah peningkatan kadar gula darah puasa (100-125 mg/dl). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Glukosa Puasa Terganggu. Pengolahan data medical check up karyawan PT.X Balikpapan dilakukan sejak Juni 2009 sampai Juni 2010. Pengambilan data dilakukan pada seluruh karyawan PT.X Balikpapan. Data yang terkumpul lalu dianalisis menggunakan uji chi-square dan spearman rho’ untuk mengetahui hubungan usia, kebiasaan merokok, dan indeks massa tubuh terhadap kejadian Glukosa Puasa Terganggu. Dari 1602 karyawan yang diteliti didapatkan karakteristik usia ≥ 45 tahun sebesar 38.2%, dengan riwayat merokok sebesar 32.6%, dan IMT melebihi normal ( ≥ 23 kg/m2 ) sebesar 71.5%. Dari analisis yang dilakukan menggukan uji chi-square, terdapat hubungan antara usia dan IMT dengan kejadian GPT, dengan nilai p sebesar 0.000. Sedangkan antara riwayat merokok dengan kejadian GPT dinyatakan tidak berhubungan karena nilai p sebesar 0.178 (p > 0.05). Dengan uji spearman’s rho didapatkan hasil korelasi searah antara usia dan IMT dengan kejadian GPT dengan kekuatan korelasi lemah dan sangat lemah. Disimpulkan bahwa prevalensi GPT pada karyawan PT.X Balikpapan cukup tinggi, dua kali lipat lebih besar dibandingkan prevalensi nasionalnya.
Kata kunci : Diabetes mellitus, prediabetes, GPT, TGT, IMT, Balikpapan, Kalimantan Timur, karyawan, spearman’s rho, chi-square.



Diabetes mellitus is one of the major health problems in the world which prevalence increases each and every year. Nowadays, diabetes treatment is not only in maintaining blood glucose level and preventing its complication but also in preventing the development of the disease itself. Intervention can be done even before the patient falls into diabetic condition, but already having a high risk of having diabetes mellitus. Impaired Fasting Glucose (IFG) and Impaired Glucose Tolerance (IGT) are classified as these high risk condition, also known as prediabetes. Impaired Fasting Glucose is defined as elevated blood fasting glucose level (100-125mg/dl). The aim of this research is to discover the prevalence of Impaired Fasting Glucose and factors related with the onset of Impaired Fasting Glucose. So that the right treatment can be done as early as possible before they developed diabetes mellitus. Data extraction from the PT.X’ staff medical check up was done on June, 20 th to 23 rd 2009 at PT.X’ office in Balikpapan, East Kalimantan. Then the data was analyzed using chi-square and spearman’s rho test to analyse the correlation between age, smoking history, and body mass index with IFG. From 1602 subjects, 38.2% are ≥ 45 years-old, 32.6% has a smoking history, and 71.5% has BMI ≥ 23kg/m2 . Using chi-square test, there is a correlation between age and BMI with IFG with p value 0.000. There is no correlation between smoking history with IFG because the p value is 0.178 (p > 0.05). By spearman’s rho, there is one-way correlation between age and BMI with IFG. Correlation strength between age with IFG is weak, and between BMI with IFG is very weak. It is concluded that the prevalence of IFG is two times higher than its national prevalence.
Keywords : Diabetes mellitus, prediabetes, IFG, IGT, BMI, Balikpapan, staff, spearman’s rho, chi-square, East Kalimantan.