Tesis

Status inflamasi sebagai prognostik mortalitas pada pasien sepsis di rawat inap = Phenotypic classification of inflammation for mortality prediction in sepsis: A prospective study.

Latar Belakang: Sepsis terjadi akibat disfungsi organ yang mengancam nyawa akibat disregulasi respon imun terhadap infeksi. Pasien dapat berada mengalami hiperinflamasi, imunoparalisis, atau bukan keduanya. Deteksi fenotipe respon inflamasi akan membantu menentukan prognosis dan pilihan imunoterapi pada sepsis. Tujuan: Penelitian ini bertujuan membandingkan mortalitas rawat inap pasien sepsis berdasarkan status inflamasinya. Pasien akan diklasifikasikan ke dalam kelompok macrophage activation-like syndrome (MALS), imunoparalisis, atau intermediate berdasarkan nilai feritin dan ekspresi HLA-DR monosit (mHLA-DR). Metode: Subjek direkrut dari instalasi gawat darurat dan ruang rawat inap RSUPNCM. Kriteria inklusi meliputi pasien dewasa yang baru terdiagnosis sepsis (Sepsis-3). Kriteria eksklusi meliputi berbagai kondisi dasar yang meningkatkan nilai feritin atau menurunkan ekspresi mHLA-DR di luar sepsis. Data sekunder yang dikumpulkan meliputi data demografi, komorbiditas, serta klinis. Sampel darah diambil untuk pemeriksaan feritin dan mHLA-DR. Subjek digolongkan dalam kelompok MALS apabila nilai feritin >4420 ng/mL, imunoparalisis bila mHLA-DR 4420 ng/mL, immunoparalysis if mHLA-DR