Tesis
Stigma terhadap Orang yang Mengalami Tuberkulosis di Lingkungan Kerja dan Faktor-Faktor yang Memengaruhinya = Factors’ Affecting Stigma Towards People with Tuberculosis in The Workplaces.
Latar Belakang. Tuberkulosis merupakan penyakit kedaruratan global dengan beban insidens dan kematian yang masih tinggi. Di Indonesia, upaya pengendalian TB bertambah berat akibat stigma yang dihadapi oleh orang yang mengalami TB. Stigma dan diskriminasi tersebut dapat terjadi di manapun, termasuk di lingkungan kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran stigma terhadap Orang yang mengalami TB di lingkungan kerja dan faktor yang memengaruhinya. Metode. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang dengan sampel penelitian sebanyak 155 orang yang diambil dari pekerja dalam sektor formal di perusahaan/institusi berusia ≥ 18 tahun. Hasil. Faktor-faktor yang memiliki hubungan dengan munculnya stigma terhadap orang yang mengalami tuberkulosis di lingkungan kerja antara lain tingkat pendidikan (p-value 0.015 < 0.05), tingkat pengetahuan (p-value 0.005 < 0.05) dan keterpajanan informasi mengenai tuberkulosis (p-value 0.000 < 0.05). Dari hasil multivariat didapatkan bahwa pekerja yang tidak pernah menerima atau tidak pernah terpapar informasi mengenai tuberkulosis lebih cenderung 6.242 kali mengalami stigma terhadap Orang yang mengalami Tuberkulosis di lingkungan kerja. Kesimpulan. Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa faktor pajanan informasi merupakan faktor yang paling berpengaruh dengan munculnya stigma terhadap orang yang mengalami tuberkulosis.
Kata Kunci. Tuberkulosis; Tingkat Pengetahuan; Keterpajanan Informasi; Stigma Tuberkulosis.
Background. Tuberculosis is a global emergency disease with a high incidence and mortality burden. In Indonesia, TB control efforts are compounded by the stigma faced by people who have TB. Stigma and discrimination can occur anywhere, including in the workplace. The purpose of this study was to explore profile of the stigma against people who experience TB in the workplace and the related factors. Method. This study was cross-sectional design with a sample of 155 people taken from workers in the formal sector at companies/institutions aged ≥ 18 years. Results. Factors related to the emergence of a stigmatized perspective on people with tuberculosis in the workplace include education level (p-value 0.015 < 0.05), level of knowledge (p-value 0.005 < 0.05), and exposure to information about tuberculosis (p-value 0.000 < 0.05). The multivariate results found that workers who had never received or had never been exposed to information about tuberculosis were 6,242 times more likely to experience a stigma perspective towards people with tuberculosis in the workplace. Conclusion. These results concluded that the information exposure factor was the most influential in the emergence of stigma against people with tuberculosis.
Keywords. Information Exposure; Level of Knowledge; Socioeconomic profile; Tuberculosis; Tuberculosis Stigma.
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2022
- Pengarang
-
Mochamad Basri - Nama Orang
Aria Kekalih - Nama Orang
Dewi S. Soemarko - Nama Orang - No. Panggil
-
T22618fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Studi Magister Kedokteran Kerja., 2022
- Deskripsi Fisik
-
xvii, 76 hlm. ; 21 x 30 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
T22
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
Tanpa Hardcopy
T22618fk | T22618fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi