Skripsi
Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Mengenai Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue dan Faktor-Faktor yang Berhubungan di Paseban Barat dan di Paseban Timur Jakarta Pusat. = Housewives Knowledge about Mosquito-Breeding Eradication and Related Factors in West Paseban and East Paseban Central Jakarta.
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia terutama di Jakarta. Pada bulan Januari hingga April 2009 tercatat 464 pasien DBD di rumah sakit dan empat orang diantaranya meninggal. Dari 44 kelurahan di Jakarta Pusat, sembilan kelurahan di antaranya termasuk zona merah DBD. Salah satu kelurahan yang termasuk zona merah adalah kelurahan Paseban. Di Kelurahan Paseban jumlah penderita DBD paling banyak terdapat di RW 03 yang terbagi atas Paseban Barat dan Paseban Timur. Untuk melakukan pemberantasan diperlukan data dasar antara lain mengenai tingkat pengetahuan warga mengenai DBD di Paseban Barat dan Paseban Timur. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat pengetahuan ibu rumah tangga (IRT) mengenai pemberantasan sarang nyamuk DBD dan faktor- faktor yang berhubungan di Paseban Barat dan Paseban Timur. Desain penelitian ini adalah cross sectional. Survei dilakukan menggunakan kuesioner pada tanggal 30 Mei 2009. Dipilih 100 IRT dari masing-masing wilayah sebagai subyek penelitian dengan simple random sampling. Data dianalisis dengan uji chi-square menggunakan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan jumlah IRT yang memiliki pengetahuan kurang di Paseban Barat 45 orang (45%), 23 orang (23%) cukup, dan 32 orang (32%) baik. Di Paseban Timur didapatkan jumlah IRT yang memiliki pengetahuan kurang 62 orang (62%), 19 orang (19%) cukup, dan 19 orang (19%) baik. Di Paseban Barat didapatkan tidak ada perbedaan bermakna antara pengetahuan IRT mengenai pemberantasan sarang nyamuk DBD dengan usia (p = 0,050), aktivitas di lingkungan (p = 0,546), jenis pekerjaan (p = 0,233), sumber informasi (p = 0,633), sedangkan antara pengetahuan IRT mengenai pemberantasan sarang naymuk DBD dengan tingkat pendidikan terdapat hubungan yang berbeda bermakna (p = 0,002). Tidak ada perbedaan bermakna antara pengetahuan IRT mengenai pemberantasan sarang nyamuk dengan usia (p = 0,772), tingkat pendidikan (p = 0,152), aktivitas di lingkungan (p = 0,355), jenis pekerjaan (p = 0,820), sumber informasi (p = 0,653) di Paseban Timur. Disimpulkan tingkat pengetahuan IRT mengenai pemberantasan sarang nyamuk di Paseban Barat berhubungan dengan tingkat pendidikan IRT sedangkan dengan usia, aktivitas di lingkungan, pekerjaan dan sumber informasi tidak berhubungan. Tingkat pengetahuan IRT mengenai pemberantasan sarang nyamuk di Paseban timur tergolong kurang dan tidak berhubungan dengan usia, pendidikan, pekerjaan, aktivitas di lingkungan dan sumber informasi.
Kata kunci: demam berdarah dengue, pengetahuan, pemberantasan sarang nyamuk (PSN), ibu rumah tangga (IRT), Paseban Barat, Paseban Timur.
Dengue high fever (DHF) is a disease which becomes a public health problem in Jakarta. On January to April 2009 464 DHF’s patients recorded at the hospital and 4 patients dead. From 44 villages in Central Jakarta, 9 villages among these include the red zone. One of the villages which include the red zone is Paseban village. In the Paseban village, the number of DHF patients most nemerous in the RW 03 which divided into West Paseban anda East Paseban. Therefore, the purpose of this study to knowing the level of knowledge about the housewives of mosquito-breeding eradication of dengue and related factors in West Paseban and East Paseban. This study design is cross sectional. The survey was conducted using a questionnaire on May 30th 2009. 100 housewives are selected from each location as the study subjects using simple random sampling. The data analyzed with chi-square test using SPSS. Result of this study shown amount of the housewives which have poor knowledge in West Paseban 45 housewives (45%), 23 houswives (23%) having sufficient knowledge, and 32 houswives (32%) having a good knowledge. In East Paseban, 62 housewives (62%) having a poor knowledge, 19 housewives (19%) having sufficient knowledge, and 19 housewives (19%) having a good knowledge. In West Paseban there’s no significant difference between housewives’ knowledge about mosquito-breeding erdication by age (p = 0,050), by activity in the environment (p = 0,546), by occupation (p = 0,233), by sources of information (p = 0,633), while between knowledge about mosquito-breeding erdication by level of education there’s a significantly different relationship (p = 0,002). There’s no significant difference between knowledge about mosquito-breeding erdication by age (p = 0,772), by education level (p = 0,152), by activity in the environment, by occupation (p = 0,820), and by sources of information (p = 0,653) in East Paseban. Can be concluded, housewives’ knowledge about mosquito-breeding erdication in West Paseban associated with education level while the age, activity in the environment, occupation, and sources of information unrelated. Houswives’ knowledge about mosquito-breeding erdication in East Paseban relatively less and not related to age, occupation, activity in the environtment, and sources of information.
Keywords: dengue high fever, knowledge, mosquito-breeding eradication, housewives, West Paseban, East Paseban.
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2010
- Pengarang
-
Srisadono Fauzi Adiprabowo - Nama Orang
Saleha Sungkar - Nama Orang
Leonard Nainggolan - Nama Orang - No. Panggil
-
S10275fk
- Penerbit
- Jakarta : Kedokteran Umum S1., 2010
- Deskripsi Fisik
-
xii, 51 lembar; il., 30 cm; Lamp. 2
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
S10275fk
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
S10275fk | S10275fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi