Skripsi

Pengetahuan Tentang Pencegahan Gigitan Nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD) pada Ibu di Paseban Timur Jakarta Pusat dan Faktor yang Berhubungan. = The Knowledge on the Prevention of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) Mosquito’s Bites Among Housewives in East Paseban Central Jakarta and Its Associated Factors.

Di tahun 2005, Indonesia merupakan penyumbang terbesar penderita DBD di Asia Tenggara, dengan CFR 1,4%. Nyamuk Aedes aegepti yang merupakan vektor DBD tinggal di lingkungan masyarakat sehingga peran serta masyarakat amat dibutuhkan dalam pencegahan dan pemberantasan DBD. Perilaku yang dikerjakan oleh masyarakat ditentukan oleh pengetahuannya dalam masalah tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu rumah tangga di Wilayah Timur Kelurahan Paseban, Jakarta Pusat dan hubungannya dengan faktor sosiodemografi, jumlah dan jenis kegiatan setempat yang diikuti, riwayat menderita DBD, serta sumber informasi tentang DBD. Penelitian dilakukan secara cross-sectional pada 103 responden yang berasal dari 6 RT yang terpilih melalui simple random sampling. Data diambil tanggal 30 Mei 2009 menggunakan kuesioner. Pada analisis data, didapatkan bahwa 69,9% responden memiliki pengetahuan tinggi tentang pencegahan gigitan nyamuk DBD. Selain itu, didapatkan bahwa tingkat pendidikan, jumlah kegiatan setempat yang diikuti, keikutsertaan pada pengajian, dan keikutsertaan pada arisan secara statistik (pada tingkat kepercayaan 95%) berhubungan pada tingkat pengetahuan mengenai pencegahan gigitan nyamuk DBD. Sedangkan usia, status pekerjaan, riwayat menderita DBD, keikutsertaan dalam penyuluhan, serta jumlah sumber informasi tentang DBD secara statistik (pada tingkat kepercayaan 95%) tidak berhubungan pada tingkat pengetahuan responden mengenai pencegahan gigitan nyamuk DBD.
Kata kunci : demam berdarah dengue, ibu rumah tangga, pencegahan gigitan nyamuk, pengetahuan.



In 2005, Indonesia was the country with the highest number of DHF patients in South East Asia (Case Fatality Rate = 1,4%). Aedes aegepti, the main vector of this disease, lives among us so that people’s participation on DHF prevention and elimination is highly required. To be able to conduct an action regarding an issue, people must first understand it. This research was held to observe the level of knowledge about prevention of DHF mosquito’s bite among housewives in East Paseban, Central Jakarta, and its association with their sociodemographic factors, involvement in local activities, history of DHF in family, and source of information about DHF. This research was conducted using cross-sectional method on 103 respondents from 6 RTs (groups of households) selected by simple random sampling. Data was taken on 30th May 2009 using questionnaires. From data analysis, most of the respondents (69.9%) had high level of knowledge on prevention of DHF mosquito’s bite. In addition, researcher concludes that the level of education, participation in local activities, number of local activities participated, participation in religious gathering, and participation in social gathering are associated (statistically significant with 95% confidence) with level of knowledge on prevention of DHF mosquito’s bite among housewives. In the other hand, age, employment status, history of DHF in family, participation in health education, and number of source of DHF information are not associated (statistically insignificant with 95% confidence) with the level of knowledge on prevention of DHF mosquito’s bite among housewives.
Keywords : Dengue Hemorrhagic Fever (DHF), housewives, knowledge, prevention of mosquito’s bite.