Skripsi
Prevalensi IVA Positif dan Hubungannya dengan Umur, Pendidikan, Pendapatan, dan Umur Pertama Kali Berhubungan Seks Pada Wanita berumur 20-70 tahun di Jakarta Timur Tahun 2004. = Prevalence of Positive VIA and Its Relationship with Age, Education, Income, and Age at First Sexual Intercourse in 20-70 Years Old Women in East Jakarta in 2004.
Kanker serviks merupakan kanker primer yang paling banyak ditemukan pada wanita usia reproduksi. Kanker serviks merupakan kanker yang dapat dicegah, oleh karena itu skrining merupakan hal yang penting untuk mengurangi angka kejadian kanker ini. Skrining yang paling sederhana dan murah dilaksanakan adalah Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA). Peneliti ingin melihat apakah terdapat hubungan prevalensi IVA positif dengan faktor-faktor resiko kanker serviks seperti umur, pendidikan, pendapatan, dan umur pertama kali berhubungan seks. Desain dari penelitian ini adalah cross-sectional sehingga dapat dilihat prevalensi IVA positif. Penelitian ini menggunakan rekam medis Proyek Demonstrasi Skrining Kanker Serviks dengan IVA yang diikuti oleh wanita-wanita berumur 20-70 tahun yang berada di Jakarta Timur pada tahun 2004. Hasil dari penelitian ini didapatkan dari 827 wanita menikah yang menjadi subjek penelitian ini 33 wanita (4%) menunjukkan hasil IVA positif. Prevalensi IVA positif berdasarkan umur, paling banyak terdapat pada kelompok umur 30-50 tahun yaitu 26 kasus (4,2%). Prevalensi IVA positif paling banyak adalah pada kelompok dibawah tamatan SMU, yaitu 18 kasus (4,7%). Prevalensi IVA positif paling banyak adalah pada kelompok pendapatan rendah, yaitu 11 kasus (4,5%). Prevalensi IVA positif paling banyak adalah pada kelompok yang pertama kali berhubungan seks pada umur < 21 tahun, yaitu 16 kasus (4,2%). Hasil penelitian ini menunjukkan prevalensi IVA dengan faktor-faktor yang dibahas tidak bermakna secara statistik.
Kata kunci: IVA positif, kanker serviks, umur, pendidikan, pendapatan, umur pertama kali berhubungan seks.
Cervical cancer is the most common primary cancer in women of reproductive age. Cervical cancer can be prevented, thus screening is an important thing to reduce the incidence of this cancer. The simplest and cheapest screening to perform is Visual Inspection with Acetat Acid (VIA). Researcher wanted to know whether there is a relationship between positive VIA and the risk factors of cervical cancer such as age, education, income, and age at first sexual intercourse. The design of this research is cross sectional, so the prevalence of positive VIA can be seen. This research used medical records of Cervical Cancer Screening with IVA Demonstration Project participated by 20-70 years old women living in East Jakarta in 2004. The result of this research is 33 women (4%) of 827 married women participating this research showed positive VIA. Based on age, age group 30-50 shows the most positive VIA prevalence, which is 26 cases (4,2%). The highest positive VIA prevalence based on education is dominated by under senior high school graduates, which is 18 cases (4,7%). Low income group shows the highest positive AVI prevalence, which is 11 cases (4,5%). Based on age at first sexual intercourse, group < 21 years old give the highest positive VIA prevalence, which is 16 cases (4,2%). The result of prevalence of positive VIA and risk factors is statistically insignificant. Keyword: Positive VIA, cervical cancer, age, education, income, age of first sexual intercourse.
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2009
- Pengarang
-
Gregorius Tanamas - Nama Orang
Setyawati Budiningsih - Nama Orang
Arini Setyawati - Nama Orang - No. Panggil
-
S10168fk
- Penerbit
- Jakarta : Kedokteran Umum S1., 2009
- Deskripsi Fisik
-
x, 35 lembar;il., 29 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
S10168fk
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
S10168fk | S10168fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi