Skripsi

Hubungan Derajat Kedalaman Menghisap Rokok dengan Risiko Kanker Paru pada Pasien di Rumah Sakit Persahabatan Tahun 2008-2009. = The Association between The Depth of Smoking Inhalation with The Risk of Lung Cancer in Patients at Persahabatan Hospital during 2008-2009.

Berdasarkan data dari WHO tahun 2004, Indonesia menduduki peringkat ketiga negara dengan jumlah perokok terbesar di Asia. Di tingkat dunia, Indonesia menduduki peringkat kelima negara dengan konsumen tembakau terbesar. Hal ini berdampak bagi peningkatan penyakit akibat rokok, salah satunya kanker paru. Prevalensi kanker paru saat ini semakin meningkat. Berbagai penelitian melaporkan bahwa hal ini berhubungan dengan tingginya tingkat kebiasaan merokok di masyarakat, khususnya yang berhubungan dengan pola kebiasaan merokok. Penelitian ini bertujuan untuk memperdalam pengetahuan mengenai pengaruh pola kebiasaan merokok yaitu derajat kedalaman menghisap rokok dengan risiko penyakit kanker paru. Penelitian ini menggunakan studi kasus-kontrol yang melibatkan pasien kanker paru dan bukan kanker paru di RSUP Persahabatan Jakarta dari Juli 2008 sampai Maret 2009. Subjek dari masing-masing kelompok berjumlah 66 orang yang terdiri dari 64 orang laki-laki dan 20 orang perempuan dengan rentang usia antara 15 sampai 81 tahun. Pemilihan subjek penelitian dilakukan secara consecutive sampling. Data yang terkumpul digolongkan menjadi kelompok dengan jenis isapan sedang dan kelompok dengan jenis isapan dalam. Kemudian, data tersebut diolah menggunakan uji hipotesis Chi-square. Dari hasil pengolahan data, didapatkan hubungan yang tidak bermakna secara statistik antara derajat kedalaman menghisap rokok dengan kanker paru (p > 0,05; OR 1,68;IK 0,83-3,42). Hasil ini berbeda dengan beberapa penelitian sebelumnya yang menunjukkan kemaknaan secara statistik antara kedua variabel tersebut. Hal ini disebabkan oleh kurangnya ketepatan jawaban pasien selama wawancara dan belum adanya parameter yang jelas mengenai derajat kedalaman menghisap rokok itu sendiri. Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai parameter batasan derajat kedalaman rokok yang berhubungan dengan risiko kanker paru.
Kata kunci: rokok, derajat kedalaman, kanker paru.



According to data from WHO in 2004, Indonesia was the third rank of country with the highest number of smokers in Asia. Globally, Indonesia was the fifth country with the highest number of tobacco consumers. It implies the increase number of smoking-related illnesses, such as lung cancer. Nowadays, the prevalence of lung cancer has raised. Many studies revealed the association of lung cancer with the raising of smoking habits in society. This study was held to explore the association of smoking habit pattern with the risk of developing lung cancer. This study was a case-control study involving lung cancer and non-lung cancer patients at RSUP Jakarta during July 2008 until March 2009. The study involved 66 patients from both groups, consisted of 64 men and 20 women with the age ranged between 15 to 81 years old. Subjects were chosen by consecutive sampling. The collected data were grouped into moderate- and heavy inhalation level groups. Then, the data were analyzed using Chi-square. The result showed no statistical significance in association between depth of smoking inhalation with the risk of lung cancer (p > 0,05; OR 1,68;CI 0,83-3,42). The result was different with prior studies showing statistical significance in both variables. This might be due to accuracy limitation of patients’ recall ability during interview and the absence of clear parameters regarding smoking inhalation levels. It is worthy to conduct further research to clearly determine the parameter of smoking inhalation level in association with the risk of lung cancer.
Keywords: cigarette smoking, inhalation level, lung cancer.